Audiensi Persikmania dengan Ketua Panpel di Mess Persik Kediri Jalan PK Bangsa, Kota Kediri, Sabtu (1/11) sore.
Kota Kediri, Bhirawa.
Puluhan Persikmania, suporter Persik Kediri mendatangi mess pemain Persik Kediri di Jalan PK Bangsa, Kota Kediri, pada Sabtu (1/11) sore. Kedatangan mereka bukan untuk menemui pemain, melainkan berdiskusi dengan panitia pelaksana (panpel) terkait tidak diizinkannya laga Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya digelar di Stadion Brawijaya.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan suporter Persik Mania berdialog langsung dengan Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, untuk meminta kejelasan soal keputusan tersebut. Mereka berharap laga pekan ke-12 Liga 1 Indonesia, yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (7/11), tetap bisa dimainkan di kandang sendiri.
“Dari kemarin beritanya simpang siur soal laga lawan Persebaya tidak bisa digelar di Kediri. Kami ingin tahu alasan pastinya dan sejauh mana kinerja Panpel dalam mengurus izin pertandingan,” kata Fajar, salah satu perwakilan suporter.
Menurut Fajar, hubungan antara Persikmania dan Bonek Mania (suporter Persebaya) berlangsung baik tanpa ada gesekan. Ia menilai tidak ada alasan rivalitas suporter yang bisa menjadi pertimbangan pelarangan pertandingan.
“Hubungan suporter Persik Mania dengan Bonek Mania cukup baik, tidak pernah ada kres semacam itu,” tegasnya.
Dari hasil diskusi, Panpel menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada perizinan dari Polres Kediri Kota. Berdasarkan hasil risk assessment, kelayakan Stadion Brawijaya baru mencapai sekitar 48 persen, sehingga belum memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan. Selain itu, pihak kepolisian juga menyoroti kondisi pagar stadion yang dinilai tidak cukup kuat.
“Kami juga mempertanyakan mengapa laga-laga sebelumnya, seperti melawan PSM Makassar, Malut United bisa digelar di sini. Namun Panpel menjelaskan ada catatan dari kepolisian terkait keamanan stadion,” ujar Fajar.
Persik Mania berharap akan ada mediasi antara suporter, Panpel, pihak kepolisian juga pemerintah untuk mencari solusi terbaik agar pertandingan kandang Persik Kediri tetap bisa dimainkan di Stadion Brawijaya hingga akhir kompetisi.
“Ketiga pihak itu harusnya punya jawaban yang sama. Maka dari itu kami minta mediasi langsung bagaimana nanti ada titik tengahnya juga. Keinginannya home sampai selesai di Kediri terus,” ungkap Fajar.(van,nov.hel)


