HRM. Khalilur R Abdullah Syahlawiy bersama Bro Tien, kolega bisnis di Vietnam, berkolaborasi menggarap sertifikasi halal.
Situbondo, Bhirawa
HRM. Khalilur R Abdullah Syahlawiy atau yang akrab di sapa Jih Lilur, petani asal Dusun Sokaan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Indonesia terus memperluas usaha bisnis barunya, Lobster. Yang terbaru cicit Sayyid Ibrahim As-Samarqandiy itu memerlukan realisasi sertifikasi halal, agar usaha lobster tumbuh dan berkembang pesat di Indonesia dan Vietnam. Jih Lilur yang juga tercatat sebagai Cicit Ken Arok dan Cicit Jaya Singhawarman Raja Champa sangat serius untuk merealisasikan usaha dan bisnis barunya tersebut.
Kata Jih Lilur, sebagai manusia dia siap untuk merajai bisnisnya di beberapa Negara. Jih Lilur menceritakan dirinya siap membangun Silaturrahim bersama Bro Tien, kolega bisnis barunya di Vietnam tersebut.
“Ya saya Jumat (13/9) kemarin hingga malam hari berkenalan dengan sahabat Baru yang juga Kepala DAH (Department ot Animal Health), di
Nguyen Ngoc Tien. Dia merupakan Kepala Karantina Vietnam. Banyak hal yang dibahas, termasuk sertifikasi halal,” ungkap Jih Lilur.
Dia, sebut Jih Lilur, orang yang mengatur Karantina Hewan, Ikan dan Binatang di Seluruh Vietnam; Termasuk yang mengatur Karantina Lobster.
“Dia sangat ramah, saya bertemu di Kantornya sejak pukul Tiga sore. Kami berbincang sampai jam 5 petang. Kemudian dia mengundang saya makan malam dengan iming-iming Makan Daging Ayam dengan Kaki Ayam terbesar di dunia. Dia tunjukkan fotonya dan saya tertarik. Saya lalu menyanggupinya,” tandas Jih Lilur.
Bahkan, kata Jih Lilur, Dia sopiri dirinya ke sebuah Resto di Kota Hanoi, berjarak 20 menit dari Kantor Karantina Vietnam. Selanjutnya berbincang lagi sejak 17.30 – 21.00 WIB. Tak terasa, total keberlangsungan obrolan tersebut sampai Lima Jam Tiga Puluh Menit.
“Kami baru bertemu, baru berkenalan, lalu bisa mengobrol Lima Jam Tiga Puluh Menit. Bro Tien bertanya kenapa dia bisa menjadi sangat akrab dan sangat nyaman berbincang dengan saya tanpa merasakan lintasan waktu yang sudah berjam-jam. Saya bilang pada dia sambil bercanda bahwa
Jiwa saya punya magnet keakraban. Di tubuh saya mengalir darah Para Raja, Para Sunan dan Manusia Paling Agung di Dunia. Saya sempat tertawa, lantas kami tertawa bersama sama,” papar Jih Lilur.
Selanjutnya, aku Jih Lilur, Bro Tien memberikan ide-ide bisnis besar yang bisa dilakukan Indonesia – Vietnam. Dan Jih Lilur mengkritisi ide-idenya, meski dia bilang jenius kepada Jih Lilur.
“Saya bilang itu bukan soal saya jenius, tetapi saya terlatih mengendus Rezeki Halal Allah. Jadi saya dianugerahi Indera Penciuman terbaik oleh Allah untuk mengendus di mana Rezeki Triliunan Allah berada. Termasuk salah satu Ide terhebat yang Bro Tien diskusikan dengan saya adalah sertifikasi halal di Vietnam,” tutur Jih Lilur.
Kepala Karantina Vietnam itu lalu meminta Jih Lilur untuk membuat perusahaan pemberi sertifikasi halal. Dan jih Lilur berfikir tentang Ketum MUI kiai Anwar Iskandar.
“Kemudian saya berfikir, Awal Oktober nanti saya akan Matur Abah Kyai Makruf Amin soal membuka Agensi sertifikasi halal di Vietnam. Kata Bro Tien asal Bro Lilur bisa menghadirkan lembaga dari Indonesia yang bisa menerbitkan Sertifikat halal di Vietnam, Sisi Legal Formal di Vietnam Ajan dibantu penuh oleh bro Tien. Itu karena Vietnam memang perlu Sertifikasi halal buat seluruh produksi yang dijual ke Negara-negara Islam seperti Timur Tengah,” ungkap Jih Lilur.
Dari kisah tersebut Jih Lilur pun bergumam untuk mewujudkan mimpi tersebut dan sangat mudah diwujudkan karena Allah kembali menunjukkan jalan-Nya menuju Rezeki Halal-Nya. Alhamdulillah. Bismillah sukses,” pungkas Jih Lilur. (awi)