Pemkab Madiun, Bhirawa
Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi didampingi asisten Perekonomian dan Pembangunan serta pimpinan OPD terkait menyambut kunjungan kerja balasan dari Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri, ST MT. dalam rangka Studi Tiru KPBU APJ (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Alat Penerangan Jalan) bersama Pemkab. Madiun, Selasa (21/10/2025).
Pasalnya, KPBU APJ saat ini berjalan sukses di Kabupaten Madiun, bahkan yang pertama kali di Indonesia. Wakil Bupati Lombok Utara datang didampingi beberapa pimpinan OPD terkait, Wakil Ketua I dan Komisi II DPRD Lombok Utara, dan langsung dipersilakan oleh Wakil Bupati Madiun menuju Ruang IT sebagai tempat pertemuan.
Wakil Bupati Madiun menyampaikan terimakasih atas dipilihnya Kabupaten Madiun sebagai tempat kunjungan kerja. Dikatakannya, mengingat proses KBPU APJ ini cukup panjang, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan transaksional sehingga segala sesuatunya segera dimulai.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati memaparkan cukup gamblang tahapan dan keuntungan yang didapat atas kerjasama berskema KPBU APJ.
Selain efisiensi, dampak multiflier effectnya cukup banyak, salah satunya menjadi daya ungkit ekonomi, karena KPBU APJ menciptakan simpul-simpul keramaian baru, sehingga UMKM banyak yang membuka usahanya di lokasi tersebut.
Selain itu, Wakil Bupati Madiun menambahkan, dengan KPBU APJ ini praktis jalanan di Kabupaten Madiun begitu terang, dan kini beberapa pengembang mulai berinvestasi ke Kab. Madiun.
“Kalau kita lihat letak Kabupaten Lombok Utara, maka obyek wisata menjadi andalan dari pemerintah setempat. Makanya, saya yakin KBPU APJ sangat cocok untuk Kabupaten Lombok Utara, terutama untuk pengembangan wisatanya.
Kalau nantinya jalanan di tempat-tempat wisata terang, maka wisatawan merasa lebih aman dan nyaman,” ujar Wakil Bupati Madiun. Wakil Bupati Lombok Utara menyatakan setuju atas pendapat dari Wakil Bupati Madiun, karena memang 70 persen PAD Kabupaten Lombok Utara bersumber dari wisata. Apalagi, menurutnya, penerangan di wilayah obyek wisatanya belum merata. [dar.dre]


