25 C
Sidoarjo
Sunday, December 14, 2025
spot_img

Strategi Narasi Visual Jadi Kunci Penguatan UMKM Princess Nazu Craft


Surabaya, Bhirawa
Perkembangan sektor UMKM kriya di Indonesia menunjukkan arah yang menggembirakan seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap produk ramah lingkungan dan tren slow fashion. Dalam ekosistem yang kompetitif ini, Princess Nazu Craft tampil sebagai pelaku usaha yang menawarkan produk rajutan bernilai artistik dan dibuat secara terbatas. Namun, sebagai UMKM yang mengandalkan proses produksi manual, sistem pemesanan Pre-Order (PO) menjadi tantangan tersendiri di tengah budaya belanja digital yang serba cepat.

Melihat kondisi tersebut, strategi komunikasi yang terencana bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan fondasi penting untuk membangun persepsi positif publik. Melalui pendekatan Public Relations berbasis narasi visual, Princess Nazu Craft berupaya menyampaikan bahwa proses menunggu dalam sistem PO bukanlah hambatan, tetapi bagian dari nilai eksklusivitas produk.

Analisis situasi menunjukkan bahwa kekuatan UMKM ini terletak pada minimnya limbah produksi, karakter “Edisi Terbatas” yang memunculkan kesan eksklusif, serta kualitas visual produk yang menarik dan selaras dengan selera pasar muda, khususnya Gen Z. Di sisi lain, sistem PO dan jangkauan pasar yang belum luas menjadi titik lemah yang harus diatasi melalui komunikasi strategis.

Dengan mengusung kampanye berbiaya nol, Princess Nazu Craft mengoptimalkan pemanfaatan media sendiri dan media berbagi, terutama Instagram. Pesan komunikasi yang dibangun diarahkan untuk menggeser cara pandang audiens dari anggapan bahwa proses menunggu itu merepotkan, menjadi keyakinan bahwa waktu tersebut adalah bagian dari nilai personalisasi. Hal ini kemudian dirangkai dalam tagline “Worth The Wait, Uniquely Yours”, yang menegaskan bahwa setiap produk memiliki nilai personal dan dibuat dengan ketelitian.

Berita Terkait :  Hari Anak Nasional, PLN Edukasi Anak Pahami Tak Bermain Dekat Jaringan Listrik

Pelaksanaan kampanye berlangsung selama kurang lebih tiga minggu, dengan puncak produksi konten pada 23 November 2025. Dalam proses ini, dokumentasi visual dilakukan secara intensif untuk menampilkan tahapan pembuatan rajutan sebuah langkah yang tidak hanya menambah nilai estetika, tetapi juga memberikan validasi visual atas harga dan waktu pengerjaan yang dibutuhkan.

Hasilnya tampak jelas pada transformasi kualitas aset digital UMKM ini. Foto-foto produk unggulan yang menonjolkan detail tekstur, pencahayaan bersih, serta tone warna yang konsisten berhasil mengangkat citra profesionalitas brand. Strategi ini menjadi bukti bahwa visual yang kuat mampu memberikan edukasi tidak langsung kepada konsumen mengenai kompleksitas proses pengerjaan dan alasan rasional di balik durasi PO.

Meski kampanye dilakukan tanpa dukungan data statistik mendalam, evaluasi kualitatif memperlihatkan peningkatan interaksi organik dan ketertarikan audiens yang relevan dengan produk kriya. Dampak terbesar yang dirasakan adalah meningkatnya bank foto profesional yang dapat digunakan secara berkelanjutan dalam berbagai kanal promosi. Ketersediaan aset digital berkualitas ini turut memberi dorongan psikologis bagi pemilik UMKM untuk terus membangun identitas merek yang kuat.

Melihat keseluruhan proses, kampanye PR berbasis storytelling ini terbukti efektif dalam membangun fondasi branding digital Princess Nazu Craft. Narasi visual yang disajikan bukan hanya mempertegas identitas brand sebagai produsen kriya eksklusif, tetapi juga mengubah persepsi publik mengenai sistem PO sebagai simbol kualitas, bukan kekurangan. Praktik komunikasi seperti ini menjadi contoh nyata bagaimana UMKM dapat memaksimalkan media digital untuk memperluas jangkauan pasar tanpa mengorbankan nilai-nilai keaslian dan personalisasi yang menjadi ciri khas produk handmade. [why]

Berita Terkait :  Berjaya di Kejuaraan ISIF, Siswa SMAN 5 Surabaya Borong 10 Medali

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru