27 C
Sidoarjo
Tuesday, March 25, 2025
spot_img

SMPN 1 Panarukan Kembangkan Program Bank Japan Melalui Inovasi Sepatu Piezoelektrik


Situbondo, Bhirawa
SMP Negeri 1 Panarukan kembali berhasil menorehkan prestasi dalam dunia pendidikan dengan mengembangkan inovasi Power Bank Pijakan Spensapan (Bank Japan) melalui sepatu piezoelektrik. Ini diwujudkan dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Menurut Kepala SMPN 1 Panarukan, Dwi Sukwantoro, inovasi ini merupakan hasil kolaborasi siswa dan guru dalam menerapkan konsep STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di lingkungan sekolah.

“Ya inovasi sepatu piezoelektrik merupakan alas kaki yang dilengkapi dengan sensor piezoelektrik, yang mampu mengubah tekanan dari langkah kaki menjadi energi listrik. Dengan inovasi ini, energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk mengisi daya perangkat elektronik seperti ponsel, serta kipas portabel,” tutur Dwi Sukwantoro dengan didampingi inovator Anis Budi Rizkiyati.

Dwi Sukwantoro, melanjutkan proyek ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam meningkatkan kreativitas dan pemahaman siswa terhadap teknologi terapan. “Kami ingin siswa tidak hanya memahami teori di dalam kelas, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari ke dalam kehidupan sehari-hari,” urai Dwi.

Dalam proses pengembangan Power Bank Pijakan Spensapan melalui sepatu ini, aku Dwi, siswa dibimbing oleh guru dari berbagai bidang studi. Misalnya pelajaran fisika membantu mereka memahami prinsip piezoelektrik.

“Sedangkan pelajaran matematika digunakan untuk perhitungan daya dan efisiensi energi. Sementara teknologi dan rekayasa diterapkan dalam desain serta perakitan perangkat. Selain itu, pembuatan sepatu piezoelektrik ini berintegrasi dengan UD Servis Elektronik UMKM Situbondo di bidang elektronika. Lalu juga melibatkan SMKN 1 Situbondo dari jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL),” beber Dwi.

Berita Terkait :  Sambut Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional, Formula Indonesia Gelar Donasi Sikat Gigi

Kolaborasi ini, lanjut Dwi, memungkinkan siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam bidang elektronik dan rekayasa listrik serta sekaligus menjalin hubungan dengan dunia industri dan pendidikan kejuruan.

Salah satu siswa SMPN 1 Panarukan bernama Aulia Anitasari, menyatakan bahwa proyek ini sangat menantang namun juga menyenangkan. “Awalnya kami kesulitan dalam memilih material yang tepat dan merangkai komponen listrik. Tetapi dengan bimbingan guru, kami berhasil membuat prototipe yang berfungsi dengan baik,” tutur Aulua.

Sementara itu, Anis Budi Rizkiyati dan Nurul Lydiantika, sebagai inovator Bank Japan, merasa bangga dengan keberhasilan proyek tersebut. “Melihat inovasi ini berhasil dikembangkan dan bermanfaat bagi banyak orang menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Semoga proyek ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi inovasi-inovasi lainnya,” terang Anis.

Keberhasilan SMPN 1 Panarukan dalam menerapkan konsep STEM melalui kegiatan P5 ini, sambung Anis, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek dalam kurikulum mereka.

“Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga keterampilan praktis yang bermanfaat bagi masa depan mereka,” tandas Anis.

Dengan adanya inovasi seperti Power Bank Pijakan Spensapan melalui sepatu piezoelektrik ini, sambung lagi Anis, SMPN 1 Panarukan membuktikan bahwa pendidikan berbasis teknologi dapat diterapkan sejak dini. “Ini bisa menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan dunia di era digital saat ini,” pungkas Anis. [awi.wwn]

Berita Terkait :  Menutup Tahun dengan Penuh Syukur, Ribuan Mitra Grab Malang Quality Time Bareng Keluarga

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru