33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

SMP IT Insan Kamil Sidoarjo Siap Menjadi Sekolah Adiwiyata


Sidoarjo, Bhirawa
Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Insan Kamil Sidoarjo siap untuk menjadi sekolah Adiwiyata Kabupaten Sidoarjo. Selasa (12/8) kemarin, tim penilai Adiwiyata dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo, datang ke sekolah yang berada di jalan Pecantingan RT 12 RW 02 Kelurahan Sekardangan Kecamatan Sidoarjo.

Kepala SMP IT Insan Kamil, Fathur Rohman Spd I, Gr, mengatakan semua jajaran di SMP IT Insan Kamil Sidoarjo menyatakan siap menjadi dan akan melaksanakan program -program sekolah Adiwiyata.

“Karena program ini jelas bermanfaat bagi sekolah maupun para semua siswa,” komentar Fathur Rohman.

Tim penilai sekolah Adiwiyata dari DLHK Kabupaten Sidoarjo, kemarin, mencocokkan dokumen program sekolah Adiwiyata yang diajukan, dengan kondisi di lapangan.

Tim penilai melihat lingkungan SMP IT Insan Kamil dan sekitarnya. Misalnya fasilitas tempat sampah, fasilitas biopori, kondisi kamar kecil para siswa, rumah hijau dan kebun tanaman yang tersedia.

Staf Direktur Pendidikan Yayasan Insan Kamil, Ani Qotul Uhbah MPd, Gr, menyampaikan kedatangan para tim penilai sekolah Adiwiyata dari DLHK Sidoarjo, dianggap menjadi penyemangat, untuk melakukan aksi-aksi dalam bersih-bersih lingkungan.

“Supaya lingkungan sekolahan semakin menjadi asri, nyaman dan sehat bagi semua warga sekolah. Dan siswa pun jelas senang bisa belajar di lingkungan sekolahan yang bersih,” katanya disela-sela mendampingi tim penilai sekolah Adiwiyata dari DLHK Sidoarjo.

Berita Terkait :  Komisi D DPRD Surabaya Mediasi Tuntutan Eks Karyawan GSD soal Dana Kompensasi

Kedatangan tim penilai sekolah Adiwiyata ke sekolahan yang sudah terakreditasi A ini, menurut Ani, akan semakin menguatkan memotivasi jajaran di SMP Insan Kamil, untuk bisa menjadi sekolah Adiwiyata.

Misalnya anak-anak dilatih dengan aksi memilah-milah sampah dan melatih anak-anak agar terbiasa membuang sampah pada tempatnya. “Ini menjadi pekerja rumah bagi kita,” katanya bersemangat.

Tentang tabung biopori, yang dipasang di sekolahan ini, menurut Ani telah dipasang ada di 50 titik di halaman sekolahan tersebut. Kedalaman tiap titik, rata-rata sekitar 30 cm.

Alat biopori ini dipasang untuk bisa menyerap genangan air pada saat hujan. Sehingga air cepat surut dan tidak sampai ada genangan air. Bahkan di dalam tabung biopori ini, kata Ani bisa dimasukkan sampah-sampah basah, sehingga nantinya akan bisa berubah menjadi kompos.

Salah satu tim penilai program sekolah Adiwiyata dari DLHK Sidoarjo, Tri Wijayanti, mengatakan bila penilaian dokumen dianggap telah mendapat hasil 70, maka wajib dilanjut untuk penilaian di lapangan. “Tim penilai perlu mencocokkan dokumen, apa data dan fakta di lapangan memang cocok ?,” ujarnya dalam kesempatan itu.

Menurut dirinya ikut dalam program sekolah Adiwiyata manfaatnya diantaranya adalah baik bagi sekolah, siswa, masyarakat sekitar dan masyarakat luas. Dengan menjadi sekolah Adiwiyata, maka lingkungan sekolah menjadi bersih, sehat dan nyaman.

“Di sekolahan itu akan bisa membentuk kesadaran lingkungan, perilaku ramah lingkungan, membangun karakter hidup bersih dan citra positip bagi sekolah,” ujarnya. [kus.wwn]

Berita Terkait :  Dinsos Kenalkan CPNS Baru di Sejumlah UPT Dinsos

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru