32 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

SMA Double Track Berhasil Atasi Pengangguran Lulusan SMA di Jatim

Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai foto bersama disela acara monitoring dan evaluasi SMA double track di wilayah Magetan-Ngawi.

Magetan, Bhirawa
Sejak SMA double track diluncurkan pada 2018 lalu, program yang digagas Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim ini telah berhasil meluluskan siswa yang mempunyai keahlian, keterampilan dan siap kerja. Program ini pun terbukti mampu mengatasi angka pengangguran di kalangan lulusan SMA.

Agar program SMA double track bisa berkembang dan berjalan maksimal, Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai melakukan monitoring dan evaluasi SMA double track di wilayah Magetan-Ngawi pada, Selasa (10/9/2024). Dalam momen itu, Aries juga meresmikan Double Track Mart di SMAN 1 Karas. Ini merupakan tahun kelima SMAN 1 Karas melaksanakan program double track.

Selama lima tahun melaksanakan program double track, SMAN 1 Karas dianggap memiliki nilai lebih dibanding SMA pada umumnya. Sebab memberikan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi siswa di luar akademik, utamanya tentang kebekerjaan, kewirausahaan dan kemandirian.

“Komitmen Pemprov Jatim sangat jelas. Yakni meningkatkan kualitas pendidikan akademik dan soft skill untuk dunia kerja dan industri. Kita berusaha meningkatkan kemampuan anak didik kita dari sisi soft skill dan akademik itu harus berjalan seiring. Tujuannya agar mereka bisa berkompetisi di dunia kerja dan perguruan tinggi ke depannya,” ungkap Aries.

Dia menegaskan, program SMA double track ini tidak akan dilaksanakan di sekolah yang ada di perkotaan. SMA double track dilaksanakan di desa atau kabupaten, dimana tidak semua lulusannya memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi.

Berita Terkait :  Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, Ubaya Rilis Program Ubaya Senior Education

Dengan adanya SMA double track, lanjut Aries, saat lulus SMA dan tidak lanjut ke pendidikan tinggi, maka dapat diarahkan menjadi wirausahawan atau terjun ke dunia kerja. Sehingga soft skill yang diajarkan melalui program ini dapat diterapkan oleh para siswa nantinya.

“Program SMA double track ini adalah solusi di tengah digitalisasi yang berdampak disektor ekonomi Jatim. Jadi akhirnya kita terbiasa berpikir tidak hanya mengedepankan akdemiknya saja, tapi juga berpikir untuk soft skill anak-anak kita melalui program double track,” katanya.

Aries yang juga menjabat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Batu ini menyebut, program SMA double track merupakan jawaban dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Jatim. Program ini dianggap sukses untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, karena siswa yang lulus langsung bisa bekerja dengan keahliannya ataupun menjadi wirausaha.

Aries mengatakan, sekarang saatnya untuk mengembangkan program ini lebih matang lagi. Indikator keberhasilan program ini dapat dilihat dari tata boga yang berhasil melakukan transaksi hingga Rp2,9 miliar pertahunnya.

“Saya sempat melihat katalog, sudah ada delapan program double track yang dimasukkan ke e-Katalog. Saya usul program jasa juga dimasukkan e-Katalog, sehingga semakin mengembangkan program ini. Salah satunya adalah anak-anak yang memiliki potensi dalam bidang tari,” usul Aries untuk mengembangkan program double track.

Penambahan jasa dalam e-Katalog, kata Aries, dimaksudkan untuk mempermudah konsumen yang akan mengadakan kegiatan dan mencari hiburan tari dalam pembukaan kegiatannya. Selain itu dengan adanya e-Katalog dalam produk jasa, maka diharapkan minat siswa dalam dunia seni lebih besar lagi.

Berita Terkait :  KKN Internasional PCU Dukung Pembangunan Berkelanjutan, iCOP PCU Ajak Mahasiswa Asing Kembangkan Mojokerto

Aries berharap, sinergi yang dilakukan Dindik Jatim dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November), dapat membuat program ini terus berlanjut dan lebih berkembang lagi. Tidak hanya dibidang tata boga saja, namun juga dapat merembet ke dunia seni terutama kesenian tradisional.

Sementara itu, Ketua Program SMA Double Track Provinsi Jatim, M Zainul Asrori menjelaskan, program SMA double track saat ini sudah memasuki tahun keenam. Total ada 133 sekolah dari 28 kabupaten yang telah mengikuti program SMA double track pada 2024 ini.

“Jumlah siswa yang ikut dalam program ini ada sebanyak 8.156 siswa yang terbagi dalam 1.385 kelompok usaha siswa (KUS). Sedangkan proses pembekalan ketrampilan di sekolah melibatkan 278 trainer baik dari unsur guru maupun praktisi,” jelas Zainul.

Menurut dia, capaian kemandirian alumni sampai 2024 ini sebanyak 5.805 siswa yang telah berwirausaha dan 8.707 siswa telah bekerja. “Tahun ini jumlah transaksi telah mencapai Rp2,996 miliar,” katanya.

Memasuki tahun keenam, lanjutnya, level up program double track dilakukan dengan pengembangan Double Track Mart. Saat ini sudah terdapat 133 Double Track Mart. Sebanyak 10 diantaranya telah memiliki tempat yang permanen, dan telah berjalan sebagai unit usaha di sekolah. [iib]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img