27 C
Sidoarjo
Friday, April 25, 2025
spot_img

Serapan Gabah dan Beras Bulog Mojokerto Peringkat 1 Tertinggi Se-Jatim


Jombang, Bhirawa
Serapan gabah dan beras Bulog Mojokerto yang memiliki cakupan wilayah kerja Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto, hingga Senin (14/04), menempati posisi tertinggi di Jawa Timur (Jatim).

Bulog Cabang Mojokerto berhasil merealisasi serapan gabah 22.000 ton dari target serapan hingga 30 April 2025 sebesar 17.800 ton. Sedangkan untuk realisasi serapan beras mencapai 13.000 ton dari target serapan hingga 30 April 2025 sebesar 37.700 ton.

Dengan demikian, untuk serapan gabah telah mencapai 120 persen dari target, dan serapan beras mencapai 34 persen dari target yang ditentukan.

“Bulog Mojokerto yang membawahi wilayah kerja Kabupaten Jombang dan Mojokerto Raya saat ini dalam pencapaian kegiatan penyerapan gabah dan beras ini menduduki peringkat 1 tertinggi se-Jatim,” kata Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Mojokerto, Muhammad Husin, Selasa (15/04).

Muhammad Husin menjelaskan, meski pada serapan gabah telah mencapai 120 persen dari target, pihaknya berkomitmen akan terus melaksanakan kegiatan penyerapan gabah petani, hingga 30 April 2025.

“Untuk gabah tetap kita lakukan penyerapan, dengan menyesuaikan ketersediaan kapasitas dari mitra makloon/pengolah. Batas waktunya kita sementara sampai 30 April 2025. Setelah itu masih menunggu informasi dari pusat, terkait pola dan mekanismenya,” beber Muhammad Husin.

Sementara terkait serapan beras yang masih di angka 34 persen dari target, Muhammad Husin menerangkan, pihaknya berkomitmen mengejar target bekerjasama dengan PERPADI, KTNA dan pihak-pihak lainnya.

Berita Terkait :  Wartawan Ex-Surabaya Post Silaturahmi Lewat Puisi

“Untuk mengejar target serapan beras, yang pertama kita kerjasama dengan PERPADI dan KTNA untuk mengirimkan berasnya ke Bulog. Kemudian kita kerjasama dengan Kodim dan Dinas Pertanian untuk mendorong penggilingan-penggilingan untuk mensuplai atau mengirimkan berasnya ke Bulog.

“Ketiga, petani bisa kerjasama dengan Poktan atau Gapoktan kemudian gabahnya tersebut digiling jadi beras, nah berasnya ini yang dikirimkan ke Bulog,” ungkap Muhammad Husin.

Dengan Poktan dan Gapoktan mengirimkan beras ke Bulog kata dia, hal tesebut juga untuk memperlancar penyerapan atau pembelian gabah petani.

“Kami menerima harga Rp. 12.000 per Kilogram beras medium, posisi di depan pintu gudang Bulog,” pungkas Muhammad Husin. [rif.gat]

Berita Terkait

1 COMMENT

  1. Di Pasuruan,sulitnya tenaga panen/mesin panen ahirx jadwal panen petani dengan bulog tidak singkron karena menunggu disurvai.dari pada terbengkalai ahirnya djual ke tengkulak dgn harga 5500

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru