Kota Malang, Bhirawa
Perhatian Pemerintah Kota Malang terhadap pendidikan sangat tinggi. Salah satunya dibuktikan dengan pemberian seragam gratis bagi siswa kurang mampu.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pemkot Malang memberikan seragam gratis pada 968 siswa SMPN Negeri yang tidak mampu atau masuk melalui jalur afirmasi.
Penyerahan bantuan seragam gratis ini secara simbolis dilakukan oleh Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di SMPN 3 Malang, Senin (15/7) kemarin.
Sebanyak 30 siswa menerima swcara simbolis bantuan seragam ini, yakni siswa SMPN 3, SMPN 5, dan SMPN 20. Masing-masing siswa mendapatkan dua pasang seragam biru putih dan pramuka.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, pemberian seragam kepada siswa yang kurang mampu ini merupakan keperdulian Pemerintah Kota Malang terhadap pemerataan pendidikan.
“Semua orang di Kota Malang harus mendapat kesempatan belajar yang sama. Seragam ini diberikan untuk memotivasi siswa giat belajar,”tutur Wahyu Hidayat.
Sebab menurut dia, hanya dengan pendidikan yang memadai maka tarap hidup masyarakat menjadi lebih baik.
Wahyu menyampaikan, Pemkot akan terus memperbarui sistem Pendataan Kesejahteraan Sosial Kota Malang (PDKTSAM) Reborn yang dimiliki oleh Pemkot Malang.
“Siswa yang dapat bantuan seragam ini memang sudah dipastikan mereka layak menerima. Karena siswa afirmasi ini sudah masuk di sistem pakai PDKTSAM Reborn,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMPN tahun ini pagunya terpenuhi dengan total 6.810 peserta didik baru, dimana 15 persennya atau 968 merupakan siswa yang masuk melalui jalur afirmasi.
“Untuk siswa afirmasi ini, kami dapat keluhan masyarakat yang tidak bisa membeli seragam karena faktor ekonomi. Sehingga kami menganggarkan untuk diberi seragam gratis,” kata Suwarjana.
Meski demikian, sambung Suwarjana, ketika ada siswa di luar jalur afirmasi yang ternyata tidak mampu membeli seragam, maka bisa menyampaikan pada pihak sekolah.
“Nanti akan kita akomodir. Total anggarannya Rp 2 miliar dari APBD untuk sekitar 3 ribu pasang seragam,”tukas Swarjana. [mut.gat]