Sumenep, Bhirawa
Capaian imunisasi massal di Kabupaten Sumenep selama dua hari sebanyak 11.186 anak. Untuk hari pertama, capaian imunisasi campak sebanyak 6.336 anak dan pada hari ke dua sebanyak 4.850 anak. Hal itu terpantau disejumlah kecamatan baik daratan maupun kepulauan.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Ellya Fardasah, mengatakan imunisasi massal ini merupakan bagian dari program Outbreak Response Immunization (ORI) sebagai langkah cepat menekan kasus campak yang belakangan meningkat, bahkan KLB di kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura. Dari target harian sebesar 4,8 persen atau 3.346 anak, capaian selama dua hari ini berhasil melampaui ekspektasi. “Pada hari pertama, yakni di hari Senin, jumlah anak yang diimunisasi mencapai 6.336. Kemudian di hari kedua, Selasa, sebanyak 4.850 anak. Jadi totalnya dalam dua hari sudah 11.186 anak yang mendapat vaksin campak,” kata Kepala Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, drg. Ellya, Selasa (26/8).
Ia menyatakan, sasaran imunisasi campak di Kabupaten Sumenep mencapai 73.969 anak, dengan target minimal 95 persen atau 70.271 anak bisa terimunisasi. Menurutnya, keberhasilan selama dua hari ini tidak lepas dari sinergi tenaga kesehatan di 26 Puskesmas, bidan desa, serta kader posyandu yang terus bergerak aktif, baik melalui pos pelayanan maupun jemput bola ke sekolah dan desa-desa. “Imunisasi ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan bentuk perlindungan nyata bagi anak-anak kita. Campak bukan penyakit ringan, tetapi bisa menimbulkan komplikasi serius hingga kematian,” tegasnya.
Ellya juga mengapresiasi tingginya kesadaran masyarakat yang membawa anak-anak mereka ke pos imunisasi. Pihaknya berharap tren partisipasi tersebut terus meningkat, sehingga cakupan vaksinasi bisa maksimal sesuai target. “Kalau melihat dari antusias masyarakat, capaian vaksinasi campak ini akan sesuai target,” paparnya.
Pelaksanaan imunisasi serentak di Sumenep ini menjadi sorotan publik, mengingat sebelumnya kasus campak di daerah ini telah menelan korban jiwa. Pemerintah daerah optimistis bahwa dengan kerja sama semua pihak, angka penularan bisa ditekan dan Sumenep segera terbebas dari ancaman Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. “Kami optimis akan segera bisa keluar dari ancaman KLB Campak ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, terdapat 17 anak meninggal dunia akibat campak dan 2 ribu lebih terkena virus campak tersebut. Namun, pasien campak tersebut sudah tertangani oleh tenaga medis yang ada di rumah sakit maupun puskesmas-puskesmas.[sul.ca]


