22 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Gelar Pesantren Karakter


Ajak Siswa Hidup Sehat dengan Konsumsi Makanan Halalan Thoyiban
Surabaya, Bhirawa
SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya menggelar Pesantren Karakter selama dua hari yakni Hari Jumat dan Sabtu (13 – 14/9) lalu, di Kampus I The Islamic Building. Sebanyak 70 siswa kelas IV mengikuti Pesantren Karakter dengan tema Become True Moslem.

Menurut Kepala Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya, Ustadzah Norma Setyaningrum MPd, Pesantren Karakter merupakan salah satu Program Unggulan sekolah untuk kelas IV, V dan VI. Pesantren Karakter digelar dua hari yakni Hari Jumat dan Sabtu (13-14/9) untuk siswa kelas IV mengambil tema Become True Moslem (Menjadi Moslem Sejati). Selain materi tentang ibadah, Al Islam, Alquran, Hadist dan lainnya, pasti ada satu materi yang bersifat umum, sebab para siswa harus tahu bagaimana menjadi muslim sejati itu.

Ustadzah Norma menjelaskan, pada Pesantren Karakter ini belajar tentang Halalan Thoyiban untuk Kesehatan masa depan. Karena anak – anak ini calon pemimpin masa depan menggantikan generasi tua. Namun fenomena yang terjadi saat ini banyak anak usia muda tetapi sudah menderita gagal ginjal. Diakibatkan gaya hidup dan pola makan senang mengkonsumsi Makanan dan Minuman (Mamin) dengan kadar gula tinggi, maka para ustadz – ustadzah memutuskan mengambil materi tentang mensyukuri nikmat Allah dengan menjaga kesehatan.

“Saat ini anak – anak senang makan dan minum dengan Mamin yang kadar gulanya tinggi. Seperti es teh, nanti es teh lagi, es jus, yang semuanya itu makanan atau minuman yang kandungan gulanya tinggi, sebaliknya jarang minum air putih. Maka kami mengundang narasumber yang diharapkan bisa membuka wawasan dan pemikirian anak – anak. Bahwa makan dan minum itu harus thoyib. Gula itu halal tapi tidak thoyib bila berlebihan. Karena gula itu memperberat kerja organ ginjal. Sehingga setelah mendengarkan paparan dr Annisa Nurida MKes, diharapkan anak – anak mempunyai kesadaran agar tidak terlalu banyak mengkomsumsi Mami dengan kadar gula terlalu tinggi dan selalu mengimbangi dengan minum air putih yang cukup,” papar Ustadzah Norma.

Berita Terkait :  Spirit Lestarikan Kearifan Lokal, Udeng Samin dan Tari Thengul Warnai PKKMB Unigoro 2024

Sedangkan pada malam harinya, tambah Ustadzah Norma, dikaji makanan halalan thoyiban dari sudut pandang Alquran dan Hadist nya. Kemudian materi ibadahnya yakni wudhunya dan salatnya dievaluasi sudah betul apa belum, juga hafalannya harus dimurajaah lagi. Selain itu, ada makan malam maka saat itulah pembiasaan makannya seorang muslim yaitu tidak berlebihan, tidak boleh mubazir dan dimulai dengan baca doa. Dan diajak salat tahajud, anak – anak dibangunkan jam 03.30. Menunggu Salat Subuh, selanjutnya diajak olah raga, dan boleh pulang.

“Tujuan Pesantren Karakter supaya anak – anak menjadi muslim sejati dengan segala aspek kehidupannya mulai dari beribadah, memilih pakaian, memilih makanan, bermuamalat,” tandasnya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), dr Annisa Nurida MKes sebagai narasumber, usai memberikan paparan Analisis Kandungan Gula dalam Minuman Kemasan dan cara menjaga Kesehatan Ginjal menjelaskan, fenomena banyaknya anak – anak yang terkena gagal ginjal hingga cuci darah karena ketidaktahuan orang tua, bahwa anak – anak itu konsumsi gulanya maksimal 25 gram atau setara dengan enam sendok teh rata atau peres. Juga karena tak ada aturan tegas tentang batasan kadar gula Mamin yang bisa ditoleransi.

“Pertama orang tua tidak tahu batasan gula yang diperbolehkan untuk anak – anak. Kedua tidak adanya aturan tegas dari pemerintah tentang batasan gula yang ditoleransi. Seharusnya ada aturan seperti aturan Kawasan Bebas Rokok dengan sanksi hukuman penjara dan denda. Maka hal ini diharapkan bisa mengurangi banyaknya anak – anak yang terkena gagal ginjal,” jelasnya.

Berita Terkait :  Sebagai Pelajar, Paskibraka harus Bisa Menunjukkan Prestasi untuk Kota Batu

Dokter Annisa berharap, usai mendengarkan paparan tentang bahaya makanan minuman kadar gula tinggi. Anak – anak bisa menjaga kesehatan dirinya sendiri, kemudian di rumah bisa memberitahukan kepada ibunya, kepada saudaranya, serta teman – temannya. Sehingga ada kesadaran untuk tidak mengkonsumsi gula terlalu tinggi.

Para siswa, Almira Kanza Mahira, Mutiara Shifna Munanani, Zayra Atha Dila Wahyudha dan Adzkia Humaira Azzahra, usai mengikuti paparan dr Annisa Nurida mengaku senang, sebab kini sudah mengetahui bahaya mengkonsumsi Mamin dengan kadar gula tinggi.

“Ternyata mengkonsumsi Mamin dengan kadar gula tinggi, selain bisa mengakibatkan gagal ginjal dan harus cuci darah. Juga bisa menyebabkan sakit gigi atau jerawatan, bahkan bisa menyebabkan obesitas. Maka ke depan kami akan membatasi konsumsi gula. Dan akan minum air putih yang banyak setelah konsumsi Mamin dengan kadar gula tinggi agar darah tidak terlalu kental, sehingga kerja ginjal terlalu berat,” Kanza yang amini teman – temannya. [fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img