Situbondo, Bhirawa.
Jajaran Satpolairud Polres Situbondo bersama nelayan Panarukan berhasil mengevakuasi kapal layar jenis Pakisan asal Sumenep yang karam dihantam ombak akibat cuaca ekstrem di perairan Selat Pulau Madura.
Kasat Polairud AKP Gede Sukarmadiyasa menerangkan, pihaknya menerima informasi adanya nelayan yang terombang ambing di perairan selat Madura. Saat itu pihak kapal ditolong oleh kapal nelayan Panarukan dengan nama lambung Barokah 1 yang di nahkodai oleh Kandar (51) alamat Dusun Pesisir Panarukan Kabupaten Situbondo.
“Ada 2 ABK Kapal layar jenis Pakisan yang berhasil diselamatkan yakni Kis Yasuli (60) dan Abdurahman (52) yang sama sama berdomisili di Desa Jati, Kecamatan Gili Genting, Sumenep. Keduanya sudah dievakuasi ke ke perairan Pesisir Panarukan Situbondo,” tandas AKP Gede.
Menurut keterangan para saksi, ujar Gede,pada Jumat sekitar pukul 05.00 wib Kapal layar jenis Pakisan berangkat dari pelabuhan Kalbut Panarukan Situbondo dengan mengangkut pakan sapi yang akan menuju pulau Gili Raja Kecamatan Gili Genting Kabupaten Sumenep.
Kemudian sekitar pukul 08.00 wib terjadi angin kencang dan Kapal terhantam ombak sehingga miring dan tenggelam di perairan selat Madura Kabupaten Sumenep, sekira pukul 17.00 wib. Kapal jenis slerek itu dengan nama lambung BAROKAH 1 melintas dan menemukan ke dua korban terapung sambil berpegangan di tiang kapal yang karam.
“Kedua ABK sudah berhasil dievakuasi pada Sabtu sekitar pukul 01.00 wib. Keduanya sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dan sudah diberi makan dan minum untuk pemulihan kondisi kesehatannya. Saat ini kedua ABK berada di rumah Kades Kilensari Panarukan Situbondo sambil menunggu keluarga yang menjemput,” sebut Gede Sukarmadiyasa, Sabtu (2/11).
Sementara itu, Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di pesisir kini sudah ada Press Release Stasiun Meteorologi kelas I Juanda tentang kewaspadaan cuaca ekstrem di Jawa Timur pada 31 Oktober sampai 6 November 2024.
“Agar kedepan lebih waspada, sedianya dipersiapkan alat-alat keselamatan sebelum berangkat melaut. Gunakan selalu life jaket pada saat berlayar karena untuk keselamatan. Sudah ada himbauan dari BMKG terkait cuaca ekstrim agar menjadi acuan kepada semua nelayan,” pungkas Gede. (awi.dre)