Sejumlah barang bukti sepeda motor yang terjaring dalam Operasi Patuh Semeru 2025 digelar Satlantas Polres Tulungagung.
Tulungagung, Bhirawa.
Selama 14 hari menggelar Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas Polres Tulungagung berhasil melakukan penindakan pada 11.889 pelanggar. Dari sejumlah pelanggar tersebut, 5.586 pelanggar dilakukan penindakan tilang dan selebihnya dilakukan penindakan dengan teguran.
Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Tulungagung, Iptu Ahmad Zainudin, Senin (28/7), mengungkapkan kebanyakan dari pelanggar lalulintas yang terjaring di Operasi Patuh Semeru 2025 dengan dilakukan penilangan terdeteksi oleh ETLE ( elektronic traffict law enforcement) statis.
“Jumlah pelanggar yang terpantau oleh ETLE statis ini sebanyak 3.576 pelanggar,” ujarnya.
Ia selanjutnya mengungkapkan selain terpantau oleh ETLE statis, pelanggar yang ditilang juga terpantau oleh ETLE mobile. Jumlah pelanggar yang terpantau oleh ETLE mobile sejumlah 1.505 pelanggar. “Sedang yang dilakukan penindakan tilang manual sebanyak 502 pelanggar,” tambahnya.
Iptu Ahmad Zainudin mengakui jika pelajar banyak yang melakukan pelanggaran saat Operasi Patuh Semeru 2025 berlangsung. Apalagi saat itu sedang dilaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) untuk siswa baru.
“Para pelajar SMP dan SMA tercatat relatif banyak yang melakukan pelanggaran. Utamanya, melanggar surat-surat kendaraan dan dibawah umur. Bagi mereka yang melakukan pelanggaran fatal langsung kami lakukan tilang. Namun, bagi yang tidak fatal, biasanya tidak punya SIM tapi berkendara dengan safety (memakai helm) kami lakukan tindakan teguran,” paparnya.
Menurut perwira menengah polisi ini dari 6.306 pelanggar yang dilakukan penindakan teguran kebanyakan pelajar. “Karena memang lagi MPLS kami beri toleransi, meski kami juga mendatangi sekolah-sekolah memberi sosialisasi dan imbauan,” tuturnya.
Secara keseluruhan dari penindakan yang dilakukan di Operasi Patuh Semeru 2025 berhasil menekan angka kecelakaan lalulintas di Tulungagung. Jika tahun lalu saat operasi yang sama digelar terjadi 19 kecelakaan lalulintas, saat ini turun menjadi 13 kecelakaan lalulintas. Jumlah korbannya juga menurun menjadi 30 orang dari tahun sebelumnya.
“Dari 13 kecelakaan lalulintas saat gelaran Operasi Patuh Semeru 2025 tidak ada korban meninggal dunia atau luka berat. Semuanya mengalami luka ringan saja,” papar Iptu Ahmad Zainudin lagi.
Sementara itu, untuk tindakan preemtif dan preventif yang dilakukan Satlantas Polres Tulungagung dalam Operasi Patuh Semeru 2025, lanjut Iptu Ahmad Zainudin, telah dilakukan sosialisasi ke sejumlah komunitas. Tidak hanya di sekolah, tetapi juga di komunitas ojol, komunitas otomotif dan pengguna jalan.
“Kami juga melakukan giat pelayanan pos pagi dan pos malam, termasuk patroli jalur rawan lakalantas. Semuanya untuk mendukung penurunan lakalantas,” pungkasnya. (wed.hel)


