Sidoarjo, Bhirawa
Memperingati Hari HIV Sedunia Tahun 2025, RSUD RT Notopuro Sidoarjo memberikan edukasi kepada pasien dan masyarakat umum. Acara yang digelar di Klinik Mawar Merah RSUD RT Notopuro itu, diikuti sebanyak 85 peserta yang terdiri dari pasien, Komunitas Delta Crisis Center (DCC), serta pengunjung rumah sakit, Jumat (5/12).
Peserta mendapat edukasi langsung mengenai penanganan HIV dari para dokter spesialis di RSUD RT Notopuro Sidoarjo. Dirut RSUD Notopuro Sidoarjo, dr Atok Irawan, menyampaikan pihak rumah sakit terus memperkuat layanan agar pasien merasa nyaman dan tidak takut terhadap stigma.
Ia memberikan penjelasan mengenai pentingnya pemantauan rutin bagi pasien HIV. Terutama terkait viral load dan CD4. Menurut dr Atok, konsistensi minum obat ARV, menjadi faktor utama keberhasilan terapi.
“Minum obat ARV itu tidak boleh putus. Sekali pasien tidak patuh, virus bisa bermutasi dan membuat obat tidak lagi efektif. Karena itu harus selalu mengingatkan agar pasien minum obat setiap hari sesuai jadwal,” ujarnya.
dr. Dicky Pendi Alaudin Sangadji Sp.PD, dari RSUD Notopuro Sidoarjo menyampaikan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan tes HIV secara rutin. Ia menyampaikan bila saat ini tren kasus HIV di Indonesia mengalami penurunan signifikan berdasarkan data Kementerian Kesehatan.
Pada Tahun 2021 tercatat 351.000 kasus baru, tahun 2022 turun menjadi 46.000, dan tahun 2023 turun lagi menjadi 40.000 kasus. Angka ini menunjukkan penanganan HIV semakin baik. Diharapkan tren penurunan ini berlanjut hingga 2025.
Diharapkan pada 2030 mendatang 95 persen orang sadar statusnya, 95 persen sudah menerima terapi, dan 95 persen virusnya tersupresi. Dengan begitu pasien dapat hidup normal dan berkualitas.
Saat ini, akses tes HIV, menurutnya kini lebih mudah dan dianjurkan untuk kelompok tertentu. mulai dari ibu hamil, pasien TBC, hepatitis, hingga kelompok populasi kunci. “Screening merupakan langkah penting untuk meningkatkan kewaspasaan masyarakat. Acara hari ini juga bertujuan membangun kesadaran itu,” katanya.
Komunitas Delta Crisis Center (DCC) juga turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini, karena dianggap mampu meningkatkan keberanian pasien untuk memeriksakan diri dan menjalani pengobatan.
Kepala Bidang PKRS RSUD Notopuro Sidoarjo, Ika Novia, berharap melalui peringatan Hari HIV Sedunia ini, RSUD RT Notopuro Sidoarjo, berharap akan semakin banyak masyarakat yang memiliki kesadaran untuk melakukan deteksi dini. “Serta bisa paham, kalau HIV bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, apabila telah ditangani dengan benar;” ujarnya. kus,mg3.wwn


