Salah satu sarana yang disiapkan oleh RSUD Asembagus untuk launching pelayanan cuci darah untuk masyarakat wilayah Situbondo timur. sawawi/bhirawa
Situbondo, Bhirawa.
Ini kabar gembira untuk masyarakat Situbondo, khususnya di wilayah timur. Dalam waktu dekat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asembagus bakal membuka layanan cuci darah.
Direktur RSUD Asembagus, dokter Sudharmono mengatakan, progres layanan cuci darah sudah tahap perizinan. Harapannya dalam waktu dekat ini sudah siap untuk melayani cuci darah di rumah sakit pelat merah ini dan segera bisa dilaunching.
“Kalau sudah selesai perizinannya kami akan berproses kredensialing BPJS. Ini supaya bisa melayani pasien BPJS,” ujar mantan Kepala Puskesmas Panarukan itu melalui sambungan telepon, Kamis (7/11).
Untuk sarana prasarana cuci darah, sambung dokter Sudharmono, sudah siap. “Gedungnya pun sudah siap. Kemudian SDM mulai dari dokter spesialis penanggung jawab sudah ada. Termasuk dokter umum yang terlatih dialisis sudah ada serta perawat yang terlatih pelatihan dialisis juga sudah ada,” ungkap dr Momon, panggilan akrabnya.
Peralatan medis yang digunakan dalam cuci darah, kata dokter Sudharmono, pihak RSUD Asembagus melakukan kerjasama dengan Hipro. “Untuk kerjasama dengan Hipro sendiri alat-alat yang dari Hipro sendiri sudah datang di RSUD Asembagus. Diantaranya meliputi mesin RO. Mesin itu untuk pengolahan air supaya nanti bisa digunakan ketika berproses di cuci darah. Kemudian mesin-mesin yang ke pasien juga sudah tersedia,” papar dr Momon.
Lebih lanjut, dokter Sudharmono mengungkapkan, dalam sehari RSUD Asembagus bisa melayani pasien cuci darah sekitar 10 orang. “Misalkan ada 5 kamar tidur sip pagi dan sore berarti dalam sehari bisa melayani sampai 10 pasien,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo Wawan Setiawan menyatakan, adanya layanan cuci darah di RSUD Asembagus sangat besar manfaatnya bagi masyarakat Situbondo, khususnya di wilayah timur. Sebab, selama ini mereka kalau ingin cuci darah harus ke RSUD dr. Abdoer Rahem dan rumah sakit di Banyuwangi.
Masyarakat Asembagus dan sekitarnya nanti tidak perlu jauh-jauh lagi jika mau cuci darah. Selama ini mereka yang cuci darah harus ke RSUD dr. Abdoer Rahem dan ke rumah sakit di Banyuwangi, yang notabene sama-sama jauh.
“Bayangkan masyarakat Asembagus dan sekitarnya kalau mau cuci darah ke RSUD dr. Abdoer Rahem harus menempuh jarak sekitar 50 kilometer itu cukup jauh. Butuh biaya dan tenaga ekstra. Tetapi kalau di rumah sakit Asembagus sudah ada, masyarakat akan mudah karena jaraknya yang dekat,” pungkas mantan Kepala BKAD Kabupaten Situbondo itu. (awi.hel)