Sumenep, Bhirawa
Ratusan peluang kerja resmi dibuka dalam ajang Sumenep Job Fair 2025 yang berlangsung di Gedung Korpri. Kegiatan tahunan ini menjadi momentum penting bagi para pencari kerja, khususnya generasi muda, untuk mengakses kesempatan kerja yang sesuai dengan keahlian, minat dan kompetensi mereka.
Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, dalam sambutannya menyampaikan, penyelenggaraan job fair tersebut bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan wadah strategis yang mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan dari berbagai sektor. “Peluang yang tersedia harus dimanfaatkan maksimal. Jangan hanya mengandalkan ijazah, tetapi juga kemampuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki. Dunia kerja saat ini menuntut SDM yang adaptif dan inovatif,” kata Imam Hasyim, Rabu (17/09).
Menurutnya, Sumenep Job Fair 2025 menghadirkan puluhan perusahaan dari sektor perhotelan, jasa, kesehatan, pendidikan, hingga industri kreatif. Ratusan lowongan kerja ditawarkan, mulai dari tenaga terampil, staf administrasi, hingga posisi profesional yang membutuhkan keahlian khusus. Kehadiran berbagai sektor ini diharapkan dapat memperluas pilihan kerja bagi lulusan SMA, diploma, maupun sarjana.
“Tentunya calon karyawan tersebut harus mempersiapkan dirinya sebagai tenaga yang profesional,” ucapnya.
Imam Hasyim menjelaskan, meskipun tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sumenep relatif rendah, tantangan pembangunan sumber daya manusia (SDM) tetap besar. Salah satunya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih tertinggal dibandingkan dengan sejumlah daerah lain di Jawa Timur.
“Jumlah lulusan sekolah dan perguruan tinggi di Sumenep terus meningkat setiap tahun. Namun, pertumbuhan sektor produktif belum sebanding dengan jumlah lulusan. Karena itu, kita harus mencari solusi nyata agar daya serap tenaga kerja semakin tinggi,” ujarnya.
Wakil Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat pasar kerja di Sumenep. Perusahaan, lembaga pelatihan kerja, hingga penyedia jasa tenaga kerja disebut memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas SDM.
“Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dunia usaha dan masyarakat,” katanya.
Imam Hasyim berharap Sumenep Job Fair 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran lowongan kerja, tetapi juga instrumen pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Ajang ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak peningkatan kualitas SDM, penurunan angka pengangguran, serta perbaikan IPM Kabupaten Sumenep.
“Tren penurunan pengangguran harus terus dijaga dengan kerja nyata. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus bergandengan tangan agar Sumenep semakin maju, sejahtera, dan berdaya saing,” tegasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), TPT Sumenep tahun 2023 tercatat sebesar 1,71 persen, dan pada tahun 2024 turun menjadi 1,69 persen. Meski tren penurunan tersebut dianggap positif, langkah keberlanjutan tetap dibutuhkan agar angka pengangguran semakin ditekan sekaligus mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Kami juga berkomitmen memperluas lapangan kerja melalui dorongan investasi baru, penguatan pelatihan vokasi, serta pemberdayaan wirausaha lokal. Selain itu, strategi khusus juga dipersiapkan untuk tenaga kerja migran, baik dari sisi peningkatan kompetensi maupun perlindungan hukum dan kesejahteraan mereka,” tukasnya. [sul.kt]


