25 C
Sidoarjo
Wednesday, April 2, 2025
spot_img

Ramah Lingkungan, Pertamax Green Diminati Pecinta Kendaraan


Oleh:
Achmad Tauriq Imani – Harian Bhirawa

“Aman dan awet dimesin, apalagi kalau pakai mobil matic akselerasinya itu jadi jauh lebih baik, Bahkan responsifnya juga sangat bagus, selain itu menggunakan Pertamax Green pastinya ramah lingkungan,” kata Anangsyah yang biasa dipanggil Pak Cung warga Sidoarjo.

Pertama kali diluncurkan pada tanggal 20 Juni 2023, Pertamax Green 95 adalah produk dari PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading, ini adalah bentuk komitmen service, layanan Pertamina dalam menyediakan produk-produk dengan kualitas tinggi bagi masyarakat karena produk ini memiliki nilai oktan RON 95 dengan emisi gas buang yang rendah.

Pertamax Green 95 merupakan bahan bakar hasil dari pengembangan energi terbarukan berupa Bioetanol yang sudah teruji oleh WWFC (Worldwide Fuel Charter) yang menjadikan Pertamax Green 95.

Sebagai campuran Pertamax dan nabati etanol yang berasal dari tanaman tebu, Pertamax Green 95 dihasilkan dengan penambahan nabati etanol dalam proses pengolahannya di kilang minyak.

Selain itu Pertamax Green 95 juga memiliki beberapa keunggulan yakni lebih ramah lingkungan, mengurangi penggunaan fossil fuel, akselerasi yang lebih baik, telah teruji LEMIGAS.

Pertamax Green 95 sendiri merupakan salah satu upaya untuk transisi energi guna mewujudkan kemandirian energi Indonesia, di samping menurunkan karbon emisi. Dan Pertamax Green 95 direkomendasikan untuk kendaraan mesin masa depan.

“Bagi pecinta kendaraan, pasti memilih bahan bakar kendaraanya yang cocok untuk mesin. Setidaknya kendaraan itu bisa nyaman dan awet untuk selamanya dan jangan menggunakan asal memilih bahan bakar yang murah saja,” tegas Pak Cung yang sering gonta-ganti kendaraan roda empat.

Hal senada juga dikatakan M Sholehudin, Warga Menganti, Gresik ini mengatakan kalau Pertamax Green ini sangat cocok untuk kendaraan roda empat atau roda dua terutama kendaraan injeksi. “Dengan Pertamax Green mesin jadi lebih bersih sehingga bisa lebih irit, bahkan tarikan kendaraan jauh lebih ringan,” tuturnya yang sudah menggunakan Pertamax Green selama satu tahun ini.

Berita Terkait :  Tiga Kali Operasi Ditemukan 4.740 Bungkus Rokok Ilegal di Sidoarjo

Namun, terkait dengan harga Sholehudin menegaskan bahwa harga Pertamax Green sudah sesuai dengan kualitasnya. “Ada harga pasti ada kualitas, jadi kalau yang murah juga belum tentu tidak berkualitas hanya saja ada efeknya buat kendaraan,” jelasnya.

Sebelum menggunakan Pertamax Green, Sholehudin terlebih dulu menjadi pelanggan Pertalite. Hanya saja ketika ia cek ditangki bahan bakar kendaraanya sering kali terlihat kotor atau ada flek di samping-samping tangki bahan bakar motornya.

“Jadi sering-sering dibersihkan atau servis kendaraan kalau selain menggunakan Pertamax Green. Pernah saya cek tangki motor itu keliatan ada serbuk berkarat, jadi cepat-cepat saya bersihkan tangkinya. Untuk itu saya lalu beralih ke Pertamax Green,” katanya.

Sholehudin berharap semua pengendara bisa beralih ke Pertamax Green karena sesuai dengan mesin kendaraan injeksi dengan Ron yang tidak terlalu tinggi (95) bisa membuat mesin menjadi awet dan tidak sering diservis.

Energi ramah lingkungan kerap didefinisikan sebagai sumber energi yang tidak mencemari lingkungan. Hal ini dikaitkan dengan emisi karbon dan gas rumah kaca lainnya yang diyakini sebagai penyebab utama dari efek yang dikenal sebagai pemanasan global yang mendorong terjadinya perubahan iklim.

“Sebagai wujud dukungan terhadap energi terbarukan, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kewajiban penggunaan bahan bakar nabati (biofuel) bagi bahan bakar minyak dan mengembangkan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan,” terang Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia, Anang Setyo Pramudiyanto yang dikutip di ejournal2.undip.ac.id.

Adapun pertumbuhan penduduk Indonesia dan kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat, menyebabkan kebutuhan energi juga semakin bertambah. Berbagai cara telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi primer terutama dari sumber energi dari berbahan fosil (minyak bumi, gas bumi dan batubara) dengan melakukan eksplorasi/penambangan bahkan menambah volume import BBM.

Namun belum mampu untuk memenuhi kebutuhan energi primer di Indonesia.

Berita Terkait :  Tahun 2024, Pemkab Bojonegoro Bangun Jaringan Pipanisasi Sepanjang 48 km

Bahkan, permasalahan lain yang muncul akibat penggunaan energi primer dari berbahan fosil adalah meningkatnya pencemaran dari emisi gas buang yang meningkatkan efek Gas Rumah Kaca dan mempengaruhi perubahan iklim yang ekstrim.

“Untuk mengatasi akan kekurangan energi dan pencemaran dari emisi gas buang, pemerintah Indonesia telah berperan aktif dengan mengoptimalkan penggunaan energi baru dan terbarukan, salah satunya pemerintah Indonesia telah menetapkan rasio elektrifikasi menjadi 100% (KEN) dan mencoba menggantikan sumberdaya energi dari berbahan fosil dengan green energy terutama biomassa yang diubah untuk menjadi biogas, serta biodiesel yang dimanfaatkan sebagai sumber pembangkitan listrik dan bahan bakar kendaraan bermotor yang ramah lingkungan,” pungkasnya.

Sementara itu, pemenuhan mandat Pemerintah terkait pencampuran bioethanol mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2015 tentang penyediaan, pemanfaatan dan tata niaga bahan bakar nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar lain.

Sesuai dengan Surat Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi No. B-1348/EK.05/DJE.B/2023 tanggal 30 Maret 2023 perihal Implementasi E5 (Ethanol 5%).

Untuk itu, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading sudah siap mengimplementasikan bahan bakar nabati (Biofuel) dengan kandungan E5 (ethanol 5%) atau Bioethanol 5% dengan nama produk atau branding Pertamax Green 95.

Area Manager Communication Relation & CSR Regional Jatimbalinus Pertamina Patra Niaga, Ahad Rahedi menjelaskan Pertamax Green 95 adalah bahan bakar gasoline terbaru Pertamina yang memiliki Oktan Number 95.

“Kandungan bahan bakar nabati bioetanol sebesar 5% membuat BBM ini lebih ramah lingkungan dan mendukung energi baru terbarukan. Bahkan semua kendaraan bisa memakai bahan bakar ini, namun yang diutamakan yang direkomendasikan pabrikan menggunakan Ron 95,” tuturnya.

Ahad juga menyampaikan tingkat konsumsi BBM ini cukup diminati, untuk Jawa Timur sendiri dari mulai bulan Juli 2023 hanya dijual oleh 12 SPBU dengan konsumsi 35 Kl/bulan dan berkembang dibulan Oktober menjadi 34 SPBU dengan konsumsi 50 kl/bulan.

Berita Terkait :  HCML Raih Awards Pemberdayaan dan Ketahanan Energi di Jawa Timur

“Saya berharap, BBM yang ramah lingkungan ini semakin diminati oleh masyarakat luas untuk mendukung kualitas udara menjadi lebih baik. Selain itu juga perlu adanya kesadaran masyarakat juga untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” paparnya.

Manfaat BBM Pertamax Green 95
Adapun beberapa manfaat BBM Pertamax Green 95 diantaranya, selain kandungan oktan yang tinggi pada Pertamax Green 95 membantu meningkatkan kinerja mesin dengan mencegah knocking atau detonasi yang tidak diinginkan, sehingga memberikan akselerasi yang lebih responsif dan kehalusan dalam pengoperasian mesin.

Pembakaran yang lebih efisien dari Pertamax Green 95 dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, sehingga memberikan jarak tempuh per liter yang lebih baik, dan pada akhirnya mengurangi biaya operasional kendaraan.

Pertamax Green 95 mengandung biofuel yang membantu mengurangi emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan, seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC), serta mengurangi emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2).

Pertamax Green 95 diformulasikan memberikan perlindungan yang baik terhadap mesin dengan mengurangi penumpukan endapan dan kotoran, sehingga membantu menjaga kebersihan dan kesehatan mesin kendaraan.

Dampak Produk Pertamax Green 95
Beragam dampak dari pemakaian produk Pertamax Green 95, seperti penggunaan Pertamax Green 95 membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan pencemaran lingkungan, karena emisi gas buang yang lebih rendah.

Kandungan biofuel pada Pertamax Green 95 membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung upaya untuk beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan.

Pertamax Green 95 dapat mengurangi risiko kerusakan mesin dan memperpanjang umur mesin, sehingga mengurangi biaya perawatan jangka panjang dan meningkatkan efisiensi operasional kendaraan.

Dengan memilih Pertamax Green 95 sebagai bahan bakar kendaraan, konsumen dapat berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan mendukung inisiatif untuk penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. [*]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru