32 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rakerkonas 2024, APINDO Dorong Sinergi Pemerintah, Pengusaha dan Kepastian Hukum

Surabaya, Bhirawa.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menggelar Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) XXXIII, yang konsisten berfungsi sebagai ajang strategis para pengusaha seluruh Indonesia untuk berkumpul dan merumuskan langkah konkrit dalam mengatasi tantangan perekonomian nasional dan global, dengan tujuan turut menciptakan pertumbuhan ekonomi di seluruh daerah di Indonesia.

Rakerkonas APINDO XXXIII yang dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si dan Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengangkat tema “Sinergi Pengusaha dan Pemerintah: Memastikan Kualitas Regulasi dan Peran Birokrasi Dalam Memperlancar Kegiatan Usaha” berlangsung pada tanggal 28 hingga 30 Agustus 2024, APINDO bersama pemerintah berdiskusi dan merumuskan langkah-langkah dalam menghadapi tantangan.

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menyampaikan selamat datang dan apresiasi kepada seluruh peserta dengan dipilihnya Surabaya sebagai tempat Rakerkonas Apindo. “Kondisi Jawa Timur, Alhamdulillah di triwulan II ini secara pertumbuhan ekonomi naik dari triwulan I yakni 4,48% menjadi 4,98% dan kalau dibandingkan dengan di pulau Jawa maka pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur ini paling tinggi di pulau Jawa,” terangnya, Kamis (29/8).

Sementara itu, untuk investasi yang masuk di Jawa Timur YoY meningkat sekitar 46,4% ini menjadikan perekonomian di Jawa Timur sangat bagus. Dan inflasi kami tetap terjaga plus minus 2,5% dan sampai hari ini kami bisa menyatakan bahwa stabilitas secara ekonomi walaupun ditengah situasi sosial politik yang sedang mengikuti pesta demokrasi berjalan.

Pj Gubernur menyakini bahwa dalam Rakerkonas APINDO XXXIII ini membawa dampak positif sesuai dengan temanya terkait dengan kolaborasi dan regulasi, ini persoalan utama regulasi biasanya untuk para pengusaha. “Kami di Jawa Timur berkomitmen bahwa semua kebijakan perijinan, layanan terkait dengan dunia usaha, kami betul-betul ingin memberikan yang terbaik bahkan jika terjadi sesuatu yang memang perlu dilakukan terobosan saya siap melakukan,” tegasnya.

Hal inilah yang mendorong investasi di Jawa Timur bisa naik hingga 36,3% ini karena Provinsi Jatim turut mengawal. “Semua investor asing maupun dalam negeri kita pastikan bisa berusaha dengan baik. Kita semua menjaga makro ekonomi dan juga regulasi-regulasi perijinan,” ujarnya.

Berita Terkait :  Mahasiswa Teknik Sipil Unigoro Raih Juara I Lomba Desain Gedung Tingkat Nasional

Menurut Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani, sinergi dunia usaha dan pemerintah di seluruh daerah di Indonesia merupakan hal mendasar dalam menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif untuk penciptaan lapangan pekerjaan.

“Di usia 79 tahun kemerdekaan Indonesia, kita merefleksikan panggilan kebangsaan untuk menciptakan lapangan kerja demi kesejahteraan bersama. Penciptaan lapangan kerja adalah kunci untuk meningkatkan daya beli masyarakat, mengurangi pengangguran, dan mengangkat harkat hidup masyarakat kita,” jelasnya.

Shinta menambahkan mengingat pentingnya penciptaan lapangan kerja, dalam Rakerkornas APINDO XXXIII, APINDO memetakan sejumlah tantangan atas apa yang telah dan akan terjadi, dan membuat rekomendasi untuk mengatasi tantangan tersebut. Termasuk tentang peningkatan investasi di seluruh daerah Indonesia, yang merupakan daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai representasi dunia usaha, APINDO konsisten membuat dan menyampaikan sejumlah rekomendasi kebijakan kepada pemerintah melalui Roadmap Perekonomian APINDO yang diserahkan setiap lima tahun kepada pemimpin nasional terpilih, dilanjutkan dengan konsolidasi usulan kebijakan dan implementasi oleh pengusaha dalam Rakerkonas APINDO setiap tahun.

Sebagai lanjutan dari Roadmap Perekonomian APINDO 2023 – 2028, Rakerkonas APINDO XXXIII berfokus pada sinergi dalam regulasi termasuk implementasi.

Menteri Ketenagakerjaan, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si., yang memberi keynote speech sebagai pembuka secara resmi Rakerkonas APINDO XXXIII membahas pentingnya pengembangan keterampilan pekerja sesuai dengan digitalisasi dan inovasi yang terus berlanjut dan berkembangnya jenis pekerjaan baru.

Selain itu, Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., juga memberikan pandangannya terkait implementasi kebijakan pajak daerah dan peran pemerintah daerah dalam mendukung dunia usaha.

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Rosan Roeslani membahas mengenai strategi menarik Foreign Direct Investment (FDI) yang tidak hanya membawa fresh money, namun juga teknologi baru dan peningkatan skills tenaga kerja dalam rangka mendukung produktivitas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Rosan juga memberikan pandangan terkait peningkatan investasi padat kerja, strategi hilirisasi, tantangan implementasi UU Cipta Kerja terkait perizinan usaha, ketenagakerjaan, perpajakan, serta evaluasi mengenai efektivitas UU Cipta Kerja dalam tingkatkan investasi.

Berita Terkait :  Hadiri Majestic 2024, Pj Wali Kota Madiun Sampaikan Apresiasi Bank Jatim

Berbagai masukan dari dialog bersama para Menteri akan menjadi rujukan APINDO, baik di level Nasional dan APINDO Daerah di seluruh Indonesia, dalam merancang rekomendasi Rakerkonas APINDO di Surabaya ini.

Rakerkonas APINDO XXXIII juga diisi dengan Dialog Ekonomi bersama para tokoh-tokoh ekonomi nasional, termasuk Sofjan Wanandi, Sudhamek, Hariyadi Sukamdani, Suryadi Sasmita, dan Mari Elka Pangestu.

Dialog Ekonomi Rakerkonas APINDO XXXIII ini menyoroti tantangan makroekonomi yang dihadapi Indonesia, terutama dampak dari kondisi geopolitik global dan transisi kepemimpinan nasional yang akan datang dan apa yang harus dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi nasional yang merata.

Dalam dialog interaktif yang dipandu oleh Ketua Dewan Pakar Koalisi Indonesia Maju (KIM), Burhanuddin Abdullah peserta Rakerkonas diharapkan dapat menggali lebih dalam tentang arah kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinan nasional yang baru serta mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi global terhadap Indonesia.

Fokus utama diskusi akan mencakup kolaborasi strategis antara pemerintah dan pelaku usaha dalam research & development yang dapat dikapitalisasi untuk pengembangan industri, serta penguatan skala usaha menengah guna mendorong produktivitas nasional.

Selain itu, dialog ini juga akan menyoroti tantangan implementasi UU Cipta Kerja, manfaat super tax deduction untuk pengembangan keterampilan, serta peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam proses menjadi anggota OECD, yang berperan penting dalam reformasi kebijakan ekonomi struktural.

Rakerkornas APINDO XXXIII juga menjadi wadah bagi APINDO untuk memperkenalkan dan mengulas beberapa program unggulan yang telah dilaksanakan selama setahun terakhir, seperti APINDO UMKM Merdeka (AUM) dan KIPAS Stunting – Gerakan Anak Sehat Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting.

Program-program ini merupakan bagian dari upaya APINDO untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.

Sebagai rangkaian dari pelaksanaan Rakerkonas APINDO ke-33, telah dibuka Pameran APINDO Expo & UMKM Fair pada 28 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia, serta mendorong terciptanya ekonomi yang lebih inklusif di berbagai daerah.

Berita Terkait :  Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Cek SPBU Laporan Konsumen

APINDO Expo dan UMKM Fair 2024 merupakan langkah nyata APINDO dalam memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. “Melalui APINDO Expo dan UMKM Fair 2024, kami berkomitmen untuk terus melindungi dan memberdayakan UMKM agar mereka dapat berkembang lebih pesat, naik kelas, dan berkontribusi lebih signifikan terhadap ekonomi Indonesia,” paparnya.

Dan Shinta memilih Surabaya sebagai lokasi Rakerkonas tahun ini, sebagai wujud upaya kami dalam memperkuat dan memperluas jangkauan dunia usaha ke berbagai kota di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Rakerkonas Eddy Hussy menyampaikan apresiasi kepada DPP APINDO Jawa Timur sebagai tuan rumah Rakerkonas APINDO ke-33, yang telah sukses menyelenggarakan acara ini dengan kehadiran para Menteri, Pengurus APINDO dari seluruh Indonesia, serta para tamu undangan.

“Hal ini sebagai bukti komitmen bersama dalam membangun sinergi antara pengusaha dan pemerintah, dimana APINDO menegaskan pentingnya kualitas regulasi dan efisiensi birokrasi untuk kelancaran operasional bisnis, yang dibahas dalam dialog strategis bersama para menteri,” urainya.

Eddy menambahkan, berbagai isu strategis yang dibahas dalam sidang komisi, dapat memperkuat organisasi, menetapkan program kerja prioritas, dan merumuskan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah.

“Rakerkonas ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran APINDO dalam mendukung dunia usaha, menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ketua DPP APINDO Jawa Timur, Eddy Widjanarko mengatakan kebanggaannya APINDO Jawa Timur dipercaya menjadi tuan rumah Rakerkonas APINDO ke-33. “Forum ini strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha untuk merumuskan masa depan ekonomi nasional yang inklusif. Daerah merupakan motor penggerak ekonomi nasional. Untuk itu, Rakerkonas diharapkan mampu menghasilkan kebijakan konkret yang mendukung penguatan ekonomi lokal dan nasional. Tak lupa, kami sangat mengapresiasi dukungan dari semua pihak yang berkontribusi terhadap kesuksesan acara ini,” pungkas Eddy Widjanarko. [riq.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img