33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

PWRI Jatim Peringati HUT ke-63, Menyusuri Sungai di Pelosok Timur Sidoarjo, Tertarik Ziarah ke Makam Dewi Sekardadu

Makam Dewi Sekardadu, ibunda Sunan Giri, yang berada di dusun kepetingan, Desa Sawohan Kecamatan Buduran, di tahun 2025 ini, masih tetap menjadi pilihan kunjungan, bagi pengurus persatuan wredatama republik indonesia (PWRI) Sidoarjo, dalam memperingati HUT PWRI ke 63 tahun 2025. Mengapa demikian? Selain Dewi Sekardadu, adalah ibunda dari Sunan Giri, disana tempatnya masih sangat alami sekali.

Oleh:
Ali Kusyanto, Bhirawa Sidoarjo

Berada di tengah -tengah area tambak ikan bandeng. Banyak pepohonan hijau, sehingga udara masih terasa segar. Sangat disukai oleh warga perkotaan, yang setiap hari menghirup udara yang telah tercemar oleh polusi asap kendaraan dan pabrik.

Menuju kesana, harus ditempuh dengan perahu menggunakan mesin tempel, kurang lebih selama satu jam. Dalam perjalanan, akan bisa melihat pemandangan sungai besar yang berkelok-kelok. Pohon-pohon bakau dan pepohonan hijau lain, dan burung-burung liar yang hinggap di pohon dan di atas tanaman air.

Ada yang bilang, persis seperti pemandangan di pedalaman hutan belantara Kalimantan. Timur dari makam dewi Sekardadu itu, sekitar satu kilometer an adalah muara menuju selat Madura.

Dalam acara tahun ini, PWRI Kabupaten Sidoarjo mengajak sejumlah pengurus PWRI Jawa Timur ikut ke lokasi makam dewi Sekardadu. \

Didampingi Ketua PWRI Kabupaten Sidoarjo, MG Hadi Sucipto, Sekretaris PWRI Jawa Timur, Toni Sunarto, ketika di tiba lokasi, mengaku sangat terkesan.

Berita Terkait :  Inspektorat Sampang Komitmen Tingkatkan Pengawasan Korupsi

“Saya tidak menyangka, di Kabupaten kecil seperti Sidoarjo, yang terkenal dengan produksi ikan bandengnya ini, ada tempat wisata religius, yang tempatnya eksotis,” komentar Toni, yang tinggal di kota Surabaya itu.

Menurut mantan pejabat di Pemprov Jatim ini, wisata religi yang dipunyai Kabupaten Sidoarjo itu perlu terus disosialisasikan. Dirinya berharap semua pihak juga ikut mendukung.

Pengembangan tempat wisata religi tersebut menurutnya bisa dikomuniksikan sampai ke tingkat Jawa Timur. Menurutnya perlu koordinasi antar Dinas.

“Kami ikut mensupport pengembangan wisata religi makam dewi sekardadu ini,” kata Toni.

Usai acara penyerahan mushaf alquran kepada takmir di mushola makam dewi sekardadu dan penyerahan kajian tentang perbaikan wisata religi kepada PWRI Jawa Timur, acara dilanjut dengan acara santai makan siang bersama.

Rombongan menikmati masakan khas wwrga desa di tempat itu, seperti ikan bandeng asem manis, mujaer goreng dan bakar, udang asem manis dan goreng, kepiting, sayur asem dan masih banyak lagi.

Sekitar 40 orang dalam rombongan itu, puas menikmati masakan sederhana dari warga desa setempat.

Yang lain daripada yang lain, adalah acara makan siang itu berada di dekat areal tambak ikan bandeng yang luas, dan di bawah pepohonan. Sehingga kena tiupan angin siang yang segar sepoi-sepoi. [why]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru