Diskusi dialektika demokrasi bertajuk “Membedah Pidato Presiden di Bidang Kesehatan Yang Kian Membaik”, di Jakarta Selasa (20/8/2024).
Jakarta, Bhirawa.
Mengatasi percepatan perbaikan kesehatan dan gizi buruk bagi masyarakat di daerah terluar, tertinggal dan terpencil (daerah 3T),
mantan Kapuskes TNI Mayjen (Purn.) dr Ponco Agus Prasojo mengusulkan ; untuk membentuk “Puskesmas Berjalan”. Yakni Puskesmas dalam mobil Ambulance, dilengkapi tenaga medis dan peralatan serta obat obatan yang memadai. Puskesmas Ambulance itu setiap hari harus berkeliling melayani masyarakat di daerah 3T. Di wilayah kepulauan “Puskesmas Perahu” lebih cocok dan bisa menjelajah seluruh wilayah kepulauan.
Ponco Agus Prasojo menanggapi positif pidato Presiden Jokowi 16 Agustus 2024, tentang penurunan angka “stunting” selama 2 periode masa jabatannya, Yakni dari angka stunting 37,2% diawal jabatan, menjadi 21,5% diakhir masa jabatan tahun 2024 ini.
“Ada penurunan angka, artinya ada perbaikan masalah stunting. Walaupun belum seperti yng diharap kan, yakni mencapai standar WHO. Presiden Jokowi mentargetkan angka stunting bisa dibawah 20%. Kedepan, masalah stunting harus lebih digalakkan lagi, supaya bisa mencapai target dibawah20%,” tambah Ponco
Agus Prasojo dalam diskusi dialektika demokrasi bertajuk “Membedah Pidato Presiden di Bidang Kesehatan Yang Kian Membaik”, Selasa siang (20/8/2024). Nara sumber lainnya, Waka Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena dan Guru Besar FK UI Prof dr Toar Jean Maurice Lalisang.
Ponco Agus Prasojo menjelaskan, “stunting” adalah gangguan tumbuh kembangnya anak dari ibu hamil yang kekurangan gizi kronis. Kurang gizi kronis, berarti asupan gizi sangat minim dan adanya infeksi berulang. Biasanya menimpa masyarakat di pelosok oleh kendala nutrisi sangat kurang.Juga masalah edukasi, mungkin tidak ada di daerah terluar, tertinggal, terpencil (daerah 3T).
Dia yakin, program perbaikan gizi masyarakat di daerah 3T yang telah dirintis Presiden Jokowi ini, akan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo. Kurang gizi buruk itu sangat kompleks, bukan sekedar tidak bisa makan, tetapi makanannya apa ? Pemberian makan bergizi plus susu, yng kini tengah dirintis pemerintah dalam bentuk “makan gratis” bagi anak sekolah. Diharap kan bisa menjangkau secepatnya anak anak di daerah 3T. Pemberian nutrisi yang bagus, akan mempengaruhi prestasi anak.
Waka Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menyinggung masalah Anggaran Kesehatan dari APBN sebesar 5,5% atau Rp197,8 triliun, pada 2024. Meningkat dibanding tahun 2023 sebesar Rp180 truliun.
“Kenaikan anggaran kesehatan itu diarahkan untuk memperluas.cakupan keadilan dari ketersediaan layanan kesehatan seluruh masyarakat. Kita tidak bicara soal.Rumah Sakit, tetapi soal keterjangkauan dan pelayanan kesehatan unit terkecil yng melayani masyarakat di wilayah pinggir RI yng terlupakan, yang tertinggal,” papar Laka Lena.
Melalui program yang dibuat Presiden Jokowi, di implementasi di interpretasikan, kunci terdepan bukan Rumah Sakit di pusat, tetapi diseluruh negeri. Ke depan, di setiap desa atau gabungan desa akan menjadi Unit terkecil melayani masyarakat. (ira.hel).