31 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Puncak HGN dan HAI di Jatim, Soroti Pekerjaan Rumah Peningkatan Kualitas Guru


Pemprov, Bhirawa
Pemerintah provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim menyoroti PR besar peningkatan kualitas guru. Hal ini diungkap Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai usai pembukaan Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Aksara International (HAI) di Jawa Timur yang digelar di Ballroom Grand City, Senin (1/12).

Menurutnya, penghargaan kepada guru harus diiringi penyelesaian persoalan-persoalan mendasar yang telah berlangsung lama. Meskipun demikian, ia mengapresiasi kontribusi guru dalam memajukan pendidikan Jawa Timur.

Ia menekankan bahwa prestasi siswa yang kerap mengantarkan Jawa Timur menjadi juara umum di tingkat nasional merupakan buah dari kualitas pendidik yang terus bekerja di tengah berbagai keterbatasan.

“Kita selalu mau komitmen bahwa murid-murid yang hebat, yang punya prestasi, tentu dari guru-guru yang hebat,” ujarnya.

Meski demikian, Aries menegaskan bahwa tantangan besar masih membayangi dunia pendidikan, khususnya terkait sarana dan prasarana sekolah yang belum merata.

Ia menyebut banyak sekolah, baik negeri maupun swasta, masih kekurangan fasilitas yang layak.

“Yang paling utama adalah sarana prasarana. Kita banyak sekolah, baik negeri maupun swasta, yang masih membutuhkan sarana prasarana,” katanya.

Aries juga mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap isu tersebut.

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan program peningkatan sarpras saat peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta.

“Kita apresiasi kepada Presiden yang sudah memberikan perhatian cukup besar kepada pendidikan. Kita harapkan di Jawa Timur ada alokasi yang nanti diberikan untuk peningkatan sarana-prasarana pendidikan,” ucapnya.

Berita Terkait :  DPP PKB Rekom Abdul Ghofur - Firosya Shalati di Pilkada Lamongan 2024

Persoalan lain yang masih menjadi beban besar adalah keberadaan guru honorer yang jumlahnya masih signifikan. Aries menjelaskan bahwa moratorium pengangkatan pegawai menyebabkan banyak guru honorer belum dapat naik status menjadi P3K penuh.

“Kalau ditanya apakah masih ada guru honorer, pasti masih ada. Karena ada moratorium yang membuat mereka belum naik status,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa proses penyelesaian status honorer tidak hanya menjadi kewenangan pemerintah daerah, tetapi harus sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Kondisi ini membuat banyak sekolah masih kekurangan tenaga guru, terlebih banyak pendidik senior yang memasuki masa pensiun.

“Kita masih butuh guru yang luar biasa banyak, karena banyak yang pensiun tetapi tidak diimbangi dengan penambahan guru yang ada,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Aries juga menyoroti peran Gubernur Jawa Timur yang memberikan apresiasi kepada guru berprestasi, termasuk lewat program bedah rumah bagi guru berpenghasilan rendah.

Ia menilai langkah tersebut mampu membantu meningkatkan kesejahteraan guru sehingga mereka dapat lebih fokus menjalankan tugas.

“Ibu Gubernur memberikan program bedah rumah bagi guru-guru kita yang hidupnya sangat terbatas. Ini inisiasi pribadi beliau agar mereka bisa berubah lebih baik lagi dengan ekonomi yang lebih baik,” ungkapnya.

Aries berharap seluruh langkah tersebut dapat memperkuat kualitas pendidikan di Jawa Timur secara berkelanjutan. Ia menutup dengan penegasan bahwa komitmen peningkatan mutu guru tidak boleh berhenti pada seremoni tahunan.

Berita Terkait :  Rakor Forsakada di Kota Batu Ajak ASN Tingkatkan Kekompakan Layani Masyarakat

“Apresiasi ini harus berdampak pada kualitas pendidikan. Guru adalah garda terdepan, dan kita wajib memastikan mereka mendapat dukungan yang layak,” pungkasnya. [ina.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru