26 C
Sidoarjo
Thursday, January 23, 2025
spot_img

Puluhan Hektar Padi di Kesamben Terendam Air

Jombang, Bhirawa.
Puluhan hektar tanaman Padi di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang terendam air. Hal itu seperti terlihat di Dusun Kandangan, Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang dan juga di Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.

Di Dusun Kandangan, Desa Carangrejo, sekitar 10 hektar tanaman padi terendam air yang diduga berasal dari luberan air sungai Affoer Watudakon yang berada di sebelah utara lokasi.

Sementara di Desa Kedungmlati, Kecamatan, Kabupaten Jombang, sekitar 16 Hektar tamanan Padi juga mengalami nasib yang sama. Lokasinya, berada di sebelah barat jalan Desa Kedungmlati – Podoroto di utara fly over tol. Sementara sekitar ratusan meter di sebelah timurnya, juga terlihat genangan air memenuhi persawahan.

Petani Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Hari Purnomo menuturkan, dirinya terpaksa melakukan penanaman Padi sebanyak 3 kali, sejak Desember 2024, hingga Januari 2025 ini. Hal itu akibat sawahnya kebanjiran.

“Ini sudah 3 kali tanam. Tanam pertama banjir bulan 12 (Desember 2024), tanam kedua bulan 1 (Januari 2025), tanam ketiga tanggal 20 ini,” tutur dia.

Hari Purnomo menjelaskan, untuk 1 kali tanam Padi saja di luasan 100 bata, dia menghabiskan biaya penanaman sebesar Rp270 ribu. Kemudian ongkos mencabut bibit sebesar Rp150 ribu.

“Belum benihnya. Kalau yang tanam awal benih sendiri. Tapi yang kedua dan ketiga, ya beli. Satu bentil (pocong) harganya 5 ribu, 100 bata butuh 90 bentil,” tutur dia lagi.

Berita Terkait :  Terima Dubes Guatemala, Pj Gubernur Adhy Jajaki Kerjasama Ekonomi Hingga Budaya

Menurut dia, air yang merendam tanaman Padinya berasal dari sungai di sebelah utara. Dia menyesalkan karena kejadian ini terjadi berkali-kali.

“Terus katanya mau dikeruk. Sampai sekarang ‘nggak’ ada tanggapan,” ucap dia.

Hari Purnomo berharap agar sungai penyebab banjir itu segera dinormalisasi.

“Tolong sungai itu dinormalisasi sampai Watudakon, Gongseng, itu diperlebar. Kan di sana menyempit. Banyak eceng gondok banyak kangkung itu didiamkan saja. Dan juga dangkal,” kata dia menandaskan.

Sementara itu, petani Dusun Kandangan, Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Sleman mengatakan, sawah yang kebanjiran di Dusun Kandangan sudah ditanami Padi.

“Sudah 2 kali tanam, banjirnya 4 kali. Yang tanam awal bulan 11 (November 2024), Yang terakhir ini sudah 1 minggu terendam air,” ungkap Sleman.

Beruntung sawah Sleman yang berada di timur jalan kali ini tidak kebanjiran. Namun saat banjir yang berbarengan dengan banjir yang terjadi di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang beberapa waktu yang lalu, sawahnya juga terendam air selama beberapa hari dan terpaksa dia juga harus melakukan tanam ulang.

“Biaya sekali tanam habis 3 Juta seluas 300 bata,” tutur Sleman.

Dia berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan kepada petani yang sawahnya terendam. “Harapan kepada pemerintah, ya meminta bantuan,” pungkas Sleman. [rif.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img