25 C
Sidoarjo
Sunday, October 6, 2024
spot_img

Produksi Tebu Turun, Petani Tak Mau Ganti Tanaman Tebu Baru

Kab Malang, Bhirawa
Kabupaten Malang merupakan daerah di Jawa Timur (Jatim) sebagai sentra tanaman tebu. Sehingga dengan luasnya lahan perkebunan tebu, maka produksi tebu melimpah, yang mana hasil produksi tebu tersebut dimanfaatkan dua Pabrik Gula (PG) Krebet Baru dan PG Kebonagung, untuk diproduksi gula pasir.

Menurut, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicena Medisica Sani Putera, Rabu (25/9), kepada wartawan, luas tanaman tebu di Kabupaten Malang kini mencapai 44 ribu hektar. Sedangkan untuk total lahan pertanian mencapai 161 hektar. Dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang bahwa produksi tebu pada tahun 2022 mencapai 4,09 juta ton. Namun dalam tahun berikutnya mengalami penurunan produksi seberat 4,01 juta ton.

Meski, lanjut dia, ada penurunan produksi tebu, tapi petani tebu tidak mau mengganti tanaman baru, dan tetap menanam tebu. Padahal, tanaman tebu itu hanya bisa produktif maksimum 5-6 tahun, sehingga harus dibongkar untuk peremajaan. Sebab, jika dengan usia itu tidak dibongkar, akan menurunkan kualitas produksi tebu itu sendiri. Sementara, petani tebu berharap tanaman tebu tersebut bisa dirawar sampai 10 tahun, dan otomatis menurunkan kualitas tebu. Dan jika petani tebu mau memperbaiki tanaman tebu, tentunya produksi tebu akan meningkat yang bisa mencapai 15-20 persen.

“Jika petajni melakukan penggantian tanaman atau mwenggunakan bibit yang baru, maka setiap 5-6 tahun, dan hasil produksi tebu bisa mencapai 4,6 juta hingga 4,8 juta ton setiap tahunnya. Untuk itu, kami berharap agar petani tebu bisa mengganti bibit tebu baru agar mendapatkan tebu dengan kualitas baik,” ujar Avicena.

Berita Terkait :  Babinsa Koramil 0815/06 Kemlagi-UPT Puskesma Gelar Fogging

Perlu diketahui, produksi tebu di Kabupaten Malang pernah mengalami overload atau kelebihan produksi. Sehingga hal itu mejadi persoalan bagi para petani tebu. Sebab, hasil panen tebu yang melimpah di kabupaten setempat, tidak semuanya tertampung di dua pabrik gula yang ada di Kabupaten Malang, yakni PG Krebet Baru dan PG Kebonagung. Sehingga hasil panen tebu petani digiling diluar Kabupaten Malang, serta digiling di pabrik gula merah di Desa Gading, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang dengan harga yang sangat rendah, jika dibanding harga kedua PG tersebut.

“Jika persoalan hasil produksi tebu di Kabupaten Malang hingga kini belum ditemukan solusinya. Sehingga ketika terjadi over produksi tebu, petani selalu gelisah. Sedangkan kegelisaan petani tebu itu masalah kalsik yaitu tidak bisa menggiling hasil panennya ke PG Kebonagung dan PG Krebet Baru,” ujar salah satu petani tebu asal Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang Ahmad Susilo. [cyn.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img