Pemkab Situbondo, Bhirawa
Jajaran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Situbondo menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Selasa (9/9).
Acara tersebut berlangsung di Aula Lantai II Kantor Pemkab Situbondo dengan dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Situbondo, Husna Laili.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Situbondo Imam Darmaji mengatakan, program Genting merupakan program nasional yang berbasis gotong royong untuk mengatasi masalah stunting, termasuk di Kabupaten Situbondo.
“Adanya gerakan orang tua asuh cegah stunting atau Genting ini diharapkan bisa menekan angka prevelensi di Kabupaten Situbondo. Sehingga generasi masa depan kita sehat, cerdas dan berdaya saing,” ungkap Imam.
Mantan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo itu mengungkapkan, peserta rakor Genting kurang lebih sebanyak 100 orang, yang terdiri dari Forkopimda, OPD terkait, Camat, koordinator penyuluh KB, akademi, dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan.
“Gerakan orang tua asuh cegah stunting ini sudah ada sejak tahun 2021, yang mana dulu dipelopori oleh TNI-AD. Hampir semua Pangdam dan Dandim ini diangkat sebagai orang tua asuh. Di Polri Pak Kapolri dan jajarannya juga sudah mencanangkan orang tua asuh,” urai mantan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo itu.
Untuk metode Genting ini, sambung Imam, lebih dipermudah. “Yang pertama dengan metode menyalurkan bantuan secara langsung oleh masyarakat ataupun orang tua asuh kepada keluarga yang beresiko stunting, kedua bisa melalui Baznas, ketiga bisa melalui kami (DP3AP2KB Kabupaten Situbondo),” tutur mantan Staf Ahli Bupati itu.
Bantuan dari masyarakat itu nanti, kata Imam, disalurkan kepada penyuluh KB. Sehingga segala bentuk bantuan tersebut bisa terdata dengan baik.
“Termasuk juga nanti bisa terdata kepada keluarga yang beresiko stunting. Dengan begitu program ini bisa diketahui sejauh mana efektivitasnya di Kabupaten Situbondo,” pangkas mantan Camat Kendit itu.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Situbondo Husna Laili menyatakan, penanganan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Baik itu pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga desa.
“Menurut data terbaru angka prevelensi stunting di Kabupaten Situbondo ada di angka 10,06 persen. Ini mengalami peningkatan dari sebelumnya sekitar 4 persen,” ucapnya.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Una ini menandaskan, penanganan stunting menjadi program prioritas Pemkab Situbondo, khususnya di bidang pembangunan SDM. “Karena sumber daya manusia yang sehat dan cerdas ini yang nanti bisa mensukseskan progam-program kita ke depan,” pungkas Mbak Una. (awi.dre)


