Polresta Mojokerto, Bhirawa.
Kasat Samapta Polres Mojokerto Kota AKP Anang Leo Afera, S.H, bersama IPDA Iswahyuda berikan penyuluhan terkait bahaya kenakalan remaja di SMPN 1 Jetis Kabupaten Mojokerto, Jum’at (22/11/2024).
Hal itu sehubungan dengan aksi tawuran yang melibatkan pelajar di simpang empat pasar burung Empunala Kota Mojokerto hingga mengakibatkan kegaduhan serta kepanikan warga masyarakat.
AKP Anang Leo Afera mengajak pelajar untuk tidak terjerumus dengan kenakalan remaja yang belakangan ini terjadi di Kota Mojokerto.
“Kepada para siswa agar tidak melakukan pelanggaran hukum apalagi tawuran dan membawa senjata tajam,” ujar Anang Leo.
“Sebagai pelajar, alangkah baiknya agar kita fokus dalam kegiatan pembelajaran, jangan sampai ajakan maupun hal-hal yang merugikan kalian semua dengan kenakalan remaja baik aksi tawuran maupun geng pelajar yang malah melakukan kejahatan jalanan,” tegasnya.
“Kami telah memerintahkan personil Sat Samapta untuk melakukan kegiatan preventif berupa patroli yang ditingkatkan untuk mengantisipasi kejahatan jalanan yang terjadi di sejumlah titik-titik rawan,” tambah Anang Leo.
Selain uoaya preventif, SatSamapta juga melakukan upaya preemtif dengan memberikan penyuluhan bahaya kenakalan remaja di sekolah-sekolah. Langkah ini adalah salah satu bentuk kepedulian Kepolisian agar kenakalan remaja tidak terjadi lagi di Kota Mojokerto.
“Kita juga mulai hari ini melakukan penyuluhan penyuluhan bahaya kenakalan remaja di sekolah-sekolah, harapannya dengan adanya penyuluhan kepada 730 pelajar SMPN 1 Jetis ini para siswa memahami terkait bahaya kenakalan remaja,” tambahnya.
Diakhir sambutan, AKP Anang Leo berpesan kepada masyarakat khususnya para orang tua agar tetap melakukan pengawasan terhadap anak supaya tidak melakukan kenakalan remaja dan membuat pelanggaran hukum.
Sementara itu PLT Kepala Sekolah SMPN 1 Jetis Bapak Suntoro mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan sosialisasi kenakalan remaja yang diberikan oleh pihak Kepolisian.
“Harapannya dengan adanya penyuluhan ini, siswa-siswi paham dan mengerti dampak buruk kenakalan remaja, sehingga siswa-siswi khususnya SMPN 1 Jetis tidak melakukan aksi kriminal ataupun terlibat tawuran,” tutupnya. [oky.dre]