Tulungagung, Bhirawa
Sebanyak 39 balon udara berhasil disita Polres Tulungagung. Penyitaan balon udara yang dapat memicu kebakaran, gangguan penerbangan dan putusnya aliran listrik PLN itu dilakukan dalam razia gabungan bersama TNI dan PLN usai lebaran.
Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, Kamis (10/4) mengungkapkan, sebanyak 39 balon udara yang disita berasal dari enam kecamatan di wilayah Kabupaten Tulungagung. Yang terbanyak dari Kecamatan Bandung sebanyak 15 balon udara.
Kapolres Taat juga menjelaskan, dari Kecamatan Pakel sejumlah 11 balon udara dan Kecamatan Besuki sebanyak 10 balon udara. Dari penyitaan itu, polisi berhasil pula mengamankan sejumlah petasan atau mercon. Petasan tersebut digantung di balon udara dengan tujuan dapat meledak di udara.
“Balon udara yang dengan petasan atau tanpa petasan, semuanya berbahaya. Semua dapat memicu kebakaran, gangguan penerbangan dan putusnya aliran listrik PLN. Balon udara dengan petasan sempat mengakibatkan satu rumah dan satu mobil rusak berat serta satu orang mengalami luka setelah meledak di Desa Gandong Kecamatan Bandung pada Rabu (2/4) lalu,” papar Kapolres Taat Resdi.
Menurut Kapolres Taat Resdi, dalam razia balon udara, polisi tidak hanya menyita balon udara dan petasan, tetapi juga mengamankan para penerbangnya. Sebanyak 16 orang yang berhasil diamankan. Tujuh orang proses sidik dan sembilan orang pembinaan,” tandasnya.
Tujuh orang penerbang balon udara yang proses sidik karena diduga menerbangkan balon udara berpetasan yang meledak di Desa Gandong Kecamatan Bandung. Sedang sembilan orang lainnya menjalani pembinaan setelah keburu tersergap razia gabungan saat akan menerbangkan balon udara.
Sementara itu, Manajer PLN UPT Madiun, Ikhsan, mengapresiasi upaya razia balon udara yang telah dilakukan Polres Tulungagung. Apalagi dapat menyita sejumlah 39 balon udara yang terbilang banyak.
“Balon udara saat diterbangkan dapat menggangu transmisi listrik PLN. Tahun 2020 lalu akibat balon udara sempat terjadi pemadaman di delapan kabupaten/kota di Jatim. Jadi akibat balon udara ini tidak hanya pelanggan rumah yang mengalami pemadaman, kantor dan rumah sakit juga ikut padam,” jelasnya.
Ikhsan menyebut, berkat razia gabungan yang intensif di Tulungagung saat ini tidak terjadi gangguan transmisi listrik PLN. ”Gangguan transmisi terjadi di Madiun, Blitar dan Trenggalek,” terangnya.
Iksan merasa senang jika nanti pada Bulan Juni 2025 di Tulungagung dapat terselenggara festival balon udara yang diinisisi Polres Tulungagung. Bahkan PLN juga berencana ikut memeriahkannya.
“Ini untuk mengedukasi pada masyarakat. Yang penting di mitigasi dalam menerbangkan balon udara, yakni dengan diikat sehingga meminimalisir mengganggu transmisi PLN atau mengganggu yang lain,” tuturnya. [wed.fen]