Sidoarjo,Bhirawa.
Sejumlah kerawanan disampaikan Kodim 0816 Sidoarjo, Polresta Sidoarjo dan Kejari Sidoarjo dalam pelaksanaan Pilkada serentak Sidoarjo 2024, yang akan digelar pada 27 November nanti. Hal ini terungkap saat Bakesbangpol Kabupaten Sidoarjo, Rabu (11/9) kemarin, menggelar Rakor pemantauan perkembangan politik Sidoarjo menjelang Pilkada serentak 2024 di Fave Hotel Sidoarjo.
Hadir Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, Sekdakab, Feny Apridawati, Asisten I, M Ainur Rahman, 18 Polsek dan 18 Koramil di Kabupaten Sidoarjo, 18 kecamatan, KPUD dan Bawaslu Sidoarjo serta OPD di Sidoarjo yang terkait Pilkada 2024.
Menurut Kepala Bakesbangpol Kabupaten Sidoarjo, Fredik Suharto, Rakor digelar sebagai upaya kewaspadaan dini mencegah berkembangnga potensi kerusuhan saat Pilkada serentak. Maka semua semua informasi keamanan menjelang Pilkada Sidoarjo 2024, akan dirangkum dari semua pihak, agar bisa dijadikan upaya bahan pemantauan, pemetaan perkembangan situasi menjelang Pilkada 2024.
”Pilkada ini proses demokrasi politik yang wajib kita selenggarakan, tentunya di Sidoarjo harus bisa berjalan aman dan lancar,” katanya dalam kesempatan itu.
Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, dalam kesempatan itu mengakui situasi politik Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Sidoarjo memang sudah mulai terasa menghangat. Maka diminta kepada jajaran Forkopimda, KPUD dan Bawaslu Sidoarjo, agar bersinergis dan bergandengan tangan menciptakan stabilitas keamanan di Kabupaten Sidoarjo saat Pilkada serentak pada 27 November 2024 nanti. Sehingga Pilkada Sidoarjo berjalan aman, sejuk dan lancar.
”Potensi dan situasi Pilkada di Sidoarjo saat ini mulai menghangat, perlu dimapping, dan dicegah agar jangan sampai ada titik yang bergejolak,” katanya dalam kesempatan itu.
PASI Intel Kodim 0816 Sidoarjo, Letnan Satu (Lettu) Udhan Kusuma Tirta, dalam kesempatan itu mengatakan target yang ditetapkan adalah Pilkada Sidoarjo yang aman, lancar dan kondusif. Saat Pilkada 2024, titik yang akan diamankan diantaranya kantor KPUD, Kantor DPRD, Kantor Bupati, alun-alun, pusat ekonomi, Bandara Juanda, Terminal Purabaya, PLN dan obyek vital lain di Sidoarjo.
Lettu Udhan menjelaskan, yang akan dipantau diantaranya Ormas, kelompok buruh, mahasiswa, dan perguruan pencak silat. Sebab Perguruan Pencak Silat di Sidoarjo, jumlah anggotanya setiap tahun tambah banyak. Seperti PS Setia Hati, PS Pagar Nusa dan PS Kera Sakti yang jumlah anggotanya mencapai ribuan.
”Jangan sampai kelompok kelompok ini ditumpangi misi politik. Tetapi dalam Bulan September ini kondisi Sidoarjo masih tetap aman kondusif,” katanya.
Kasi Intelejen Kejari Sidoarjo, Hadi Sucipto, pihaknya memetakan ada 12 kerawanan dalam Pilkada serentak 2024 ini, yang dikutip dari Bawaslu. Diantaranya money politik dan intimidasi. Dua Paslon Bupati dan Cawabup, dianggapnya lebih rawan. Karena akan berlangsung secara head to head.
”Semoga dalam Pilkada ini, ASN, TNI/Polri yang tidak netral, tidak terjadi,” katanya.
Pihak Kejari Sidoarjo, menurut Hadi Sucipto, sudah membuat perencanaan untuk kesiapan dalam Pilkada 2024 ini. Salah satunya, mendirikan Posko di Kantor Kejari Sidoarjo, yang akan memonitor secara realtime perkembangan hasil Pilkada.
”Kami juga akan turun langsung ke lapangan pada hari H dan setelah hari H,” katanya.
Kompol Awaludin Wijaya, Kasat Intelkam Polresta Sidoarjo menambahkan, pihaknya akan memonitor perkembangan kalangan buruh. Sebab pelaksanaan Pilkada ini berlangsung pada akhir tahun. Sebab biasanya, para buruh menyampaikan aspirasi kenaikan gaji pada akhir tahun.
”Jangan sampai masalah seperti itu, ditunggani jadi masalah Pilkada,” katanya.
Sebagaimana diketahui, dalam Pilkada Sidoarjo 2024 ini, di Kabupaten Sidoarjo hanya diikuti dua paslon saja. Yakni pertama, Paslon Subandi, Mimik Idayana. Kedua, Paslon Achmad Amir Ashlicin, Edi Widodo. [kus.fen]
