Kota Mojokerto, Bhirawa.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Mojokerto memiliki program baru yakni Bersih Masjid/Musala, dengan menggandeng penyandang disabilitas (difabel) sebagai relawan.
Program yang diberi nama “Gerakan Resik-resik Masjid/Musala Ibadah Nyaman” ini merupakan program terbaru Baznas dalam menyalurkan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) yang terkumpul dari para Muzakki, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Mojokerto.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyambut baik program tersebut. Menurutnya, program ini dapat memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat.
Karena selain menjaga agar tempat ibadah umat Muslim ini dalam kondisi tetap bersih dan tidak kumuh, juga dapat memberdayakan difabel di Kota Mojokerto.
“Program ini sangat baik, karena selain menjaga masjid dan musala di Kota Mojokerto tetap bersih dan nyaman digunakan untuk beribadah, juga dapat membuka peluang difabel untuk berkontribusi aktif di masyarakat,” ujarnya, Kamis (18/7/2024).
Sosok yang akrab disapa Mas Pj tersebut menambahkan, ini merupakan kolaborasi yang baik antara Pemkot Mojokerto dengan BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan ZIS.
“Semoga kolaborasi dan sinergi yang baik ini akan terus bisa memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas,” imbuh Mas Pj.
Sementara itu Wakil Ketua Baznas Kota Mojokerto Akhnan membeberkan program ini telah berjalan dua bulan, dengan menyasar dua masjid/musala per harinya.
“Program ini sudah dua bulan berjalan, yang kita bersihkan itu antara lain kamar mandi, toilet, kemudian tempat wudhu,” terang Akhnan.
Ia berharap ketika melihat masjid/musala bersih, masyarakat akan nyaman dalam beribadah.
“Dalam syariat kita (umat Muslim) ada hadist yang menyebut Annadhofatu minal iman, yang artinya kebersihan itu sebagian dari iman, itu yang coba kita gelorakan di seluruh masjid/musala di Kota Mojokerto,” tuturnya.
Hingga saat ini, sudah sekitar 70 musala yang telah dibersihkan melalui program ini. Kedepan, Akhnan berharap akan semakin banyak relawan difabel yang dapat digandeng BAZNAS.
“Sementara ini baru satu relawan difabel yang kita rekrut, kedepan semoga bisa kita tambah jika memang penganggaran dari sumber ZIS masih memungkinkan untuk memberikan upah relawan,” pungkasnya. [oky.dre]