Surabaya, Bhirawa
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 telah menegaskan pentingnya sinergi kebijakan nasional untuk memperkuat ketahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang masih penuh ketidakpastian.
Dengan mengusung tema “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan” yang berlangsung di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, menjadi momentum konsolidasi seluruh pemangku kebijakan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Prabowo menjelaskan bahwa capaian positif ekonomi Indonesia sepanjang 2025 merupakan buah kerja kolektif seluruh komponen bangsa melalui sinergi kebijakan fiskal dan moneter.
“Kita harus percaya pada kekuatan kita sendiri dan tidak bergantung pada negara lain. Saatnya memberikan solusi cepat untuk rakyat, dengan kebijakan yang dirumuskan secara tenang, penuh percaya diri, dan berlandaskan kemandirian,” terangnya, Minggu (30/11).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan optimisme bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh semakin kuat dalam beberapa tahun mendatang. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi pada 2025 berada di kisaran 4,7-5,5 persen, dan meningkat pada 2026 serta 2027 di kisaran 4,9-5,7 persen dan 5,1-5,9 persen, ditopang konsumsi, investasi, serta kinerja ekspor yang tetap positif.
Inflasi diproyeksikan tetap stabil dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen hingga 2027, seiring konsistensi kebijakan moneter, penguatan koordinasi pengendalian inflasi pusat-daerah, serta keberlanjutan program ketahanan pangan nasional. Sementara itu, stabilitas eksternal dan sistem keuangan juga diperkirakan tetap terjaga di tengah percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan.
Perry mengingatkan lima risiko global yang perlu diwaspadai, yaitu berlanjutnya kebijakan tarif Amerika Serikat, perlambatan ekonomi dunia, kenaikan utang dan suku bunga negara maju, meningkatnya kerentanan sistem keuangan global, serta maraknya aset kripto dan stablecoin swasta.
PTBI menegaskan pentingnya sinergi kebijakan nasional, yang diarahkan pada lima area strategis diantaranya, Penguatan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan; Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berdaya tahan; Penguatan pembiayaan ekonomi dan pendalaman pasar keuangan; Akselerasi digitalisasi ekonomi-keuangan nasional; Penguatan kerja sama ekonomi internasional, regional dan bilateral.
Sementara, transformasi sektor riil juga terus didorong melalui kebijakan industrial dan reformasi struktural, termasuk hilirisasi sumber daya alam, penguatan industri teknologi, padat karya, serta pembenahan iklim investasi dan konektivitas.
Pada 2026, bauran kebijakan BI diarahkan tetap pro-stability dan pro-growth melalui kombinasi kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, serta pendalaman pasar uang dan valas. Program ekonomi-keuangan inklusif seperti UMKM dan ekonomi syariah juga akan diperluas.
Pada saat bersamaan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan PTBI 2025 yang dihadiri pemerintah daerah, perbankan, akademisi, dan asosiasi. Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan TP2DD Terbaik 2025 untuk Kawasan Jawa-Bali.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, M. Noor Nugroho, mengatakam ekonomi Jawa Timur tumbuh solid sebesar 5,22 persen (yoy) pada triwulan III 2025 dan diperkirakan tumbuh 4,79-5,59 persen pada 2025 dengan inflasi 2,52 persen.
Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Jatim, Dr. MHD. Aftabuddin RZ, menyampaikan posisi strategis Jatim sebagai kontributor PDB terbesar kedua nasional dan lumbung pangan Nusantara, sekaligus simpul utama ekonomi kawasan timur Indonesia.
PTBI Jatim merumuskan enam fokus sinergi 2025 diantaranya, Akselerasi investasi daerah; Penguatan industri; Pemberdayaan UMKM;Optimalisasi keuangan daerah; Digitalisasi sistem pembayaran; Pengendalian inflasi.
Program tersebut menjadi bagian dari upaya menjadikan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara.[riq.ca]


