27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Perkuat Komitmen Tata Ulang Strategi Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi di Bondowoso

Bondowoso, Bhirawa
Menindaklanjuti studi tiru ke Kemenag Jember yang dilakukan pada 29 Juli 2025 lalu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bondowoso kembali menggelar Rapat Tim Zona Integritas di Aula Kemenag setempat.

Kepala Kantor Kemenag Bondowoso, H Moh Ali Masyhur memimpin jalannya rapat, dengan memberikan beberapa arahan kepada masing-masing Koordinator Tim ZI dan anggota. Kepala Kemenag selaku sebagai Pembina Tim Zona Integritas didampingi Kasubbag TU.

Ali Masyhur menegaskan, pentingnya menjadikan hasil studi tiru tersebut sebagai bahan refleksi dan penyesuaian nyata terhadap kondisi riil yang ada di Bondowoso.

”Kita tidak bisa menyalin begitu saja. Harus ada kesepahaman bersama untuk menyesuaikan dengan kondisi faktual di Kemenag Bondowoso. Studi tiru bukan hanya meniru, tapi menyesuaikan dengan cerdas,” ungkapnya.

Ali menjelaskan, salah satu catatan penting dalam rapat tersebut yakni penguatan kepemimpinan perubahan di setiap lini, serta perumusan strategi akuntabilitas publik yang lebih nyata. Setiap individu dalam Tim ZI harus mulai menata ulang strategi, termasuk penyiapan eviden (bukti kerja) yang lebih rapi, sistematis, dan terukur.

”Akuntabilitas itu bukan sekadar laporan. Tapi bagaimana semua yang kita kerjakan punya jejak, bisa ditunjukkan, dan berdampak. Ini bukan kerja personal, tapi kerja sistem,” terangnya, Kamis (7/8).

Di samping itu, bahwa budaya kerja dan akuntabilitas harus menyentuh setiap titik dalam struktur organisasi, dari pimpinan hingga staf pelaksana. Setiap langkah harus ditopang oleh rencana aksi yang jelas, lengkap dengan target waktu dan progres yang terpantau bulanan.

Berita Terkait :  KPU Kota Surabaya Luncurkan Maskot, Mars, dan Jingle Pilwali Kota Surabaya 2024

Diterangkan Ali, tanggung jawab terhadap Agen Perubahan tidak bisa dibebankan kepada satu atau dua orang saja. Seluruh anggota Tim ZI harus memiliki tanggung jawab moral dan fungsional untuk mendukung keberhasilan agen perubahan di satkernya. Diharap seluruh tim benar-benar membudayakan 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama, yakni integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung Jawab, dan keteladanan.

”Kalau bukan kita yang menjaga nilai-nilai itu, siapa lagi? ASN Kemenag harus menjadi wajah perubahan yang nyata, bukan simbol,” ujarnya.

Ali menekankan pentingnya review ulang Laporan Kinerja Pembangunan ZI (LKPEZI) dengan membandingkan format dan kekuatan isinya dengan satuan kerja lain, termasuk Kemenag Jember. Juga cerita inovasi dari masing-masing seksi atau bidang untuk dijadikan materi publikasi inspiratif.

Serta penguatan publikasi media sosial dan internal yang secara khusus menyorot proses dan pencapaian pembangunan ZI dan monev secara berkala, baik internal maupun lintas pokja, sebagai bentuk pengawasan dan percepatan progres.

”Kita sedang menggagas dan membangun Zona Integritas. Maka, kita semua harus bertindak sebagai satu tim yang punya semangat sama. Keseriusan itu akan terlihat dari progres yang terukur dan inovasi yang terus hidup,” tandasnya. [san.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru