Surabaya, Bhirawa
Bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat (5/9) lalu, Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya menggelar parenting bertema ‘Membangun Keluarga Surga : Meneladani Metode Mendidik Anak ala Rasulullah SAW’ di Royal Plaza Lantai UG Surabaya.
Parenting dihadiri lebih dari 200 wali murid siswa kelas I hingga kelas VI, menghadirkan pemateri psikolog, konselor, trainer, penulis buku best seller Bunda Sinta Yudisia SPsi MPsi.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Ustadzah Norma Setyaningrum MPd, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekolah menggelar salah satu program sekolah yakni parenting dan lomba rangking 1 untuk wali murid. Mengundang wali murid kelas I hingga kelas VI, hadir lebih dari 200 wali murid. Parenting ini program rutin sekolah digelar empat kali dalam satu tahun, dan ini yang pertama di tahun ajaran ini.
“Hari ini (Jumat, 5/9) bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kami mengisinya dengan parenting dan Lomba Rangkin 1. Kami berusaha meneladani Rasulullah, melalui pola asuh dan menambah wawasan Keislaman, serta Kemuhammadiyahan. SD Muhammadiyah 24 Surabaya mempunyai program untuk wali murid, selain parenting, ada Program Ngaji Bersama, namanya Prolaq yakni Program Lancar Baca Alquran,” ujar Ustadzah Norma-sapaan akrabnya.
Sementara itu, narasumber parenting Bunda Sinta Yudisial SPsi menjelaskan, cara Rosulullah mendidik para sahabat dan keluarganya. Pertama dengan ‘Teladan’ jadi Rosulullah tidak pernah berbeda antara perkataan dan perbuatan. ”Hal itu menjadi contoh yang baik dalam mendidik anak-anak dan para siswa,” katanya.
Kedua, mengenalkan Allah sesuai level usianya bisa melalui film, buku cerita, audiobooks dan diskusi-diskusi. Ketiga, Rosulullah menggunakan ‘Perumpamaan’ kepada para sahabat dan keluarga terdekatnya untuk mendidiknya. Ketiga, Rosulullah menggunakan ‘Perumpamaan’ kepada para sahabat dan keluarga terdekatnya untuk mendidiknya.
“Ini juga perlu trik dari orang tua bagaimana menggali lebih dekat kepada anak. Misalnya, menghadapi anak yang suka shopping tapi tidak suka sedekah. Dengan memberikan perumpamaan, bagaimana kalau kamu jadi anak Palestina,” ungkapnya.
Keempat, ‘Membuka Ruang Dialog’ Luangkan waktu untuk berbicara, mendengarkan dan menyimak, berbahasa yang baik. ”Walaupun pertanyaan-pertanyaan sehabat di luar nalar. Misalnya, Bolehkah saya berzina. Sementara orang tua jaman sekarang sudah antipati ketika anaknya misalnya bertanya bolehkah aku tattoan ? Bolehkah aku merokok ? ”Ketika punya anak-anak remaja terus ada pertanyaan seperti itu bagaimana menjawabnya,” ujar Bunda Sinta. Kelima, Mendoakan Anak, baik doa umum, doa khusus, baik di depan anak maupun dibelakang anak.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo, Ustadz Salman Alfarisi SPd MPd, memberikan apresiasi Program Parenting yang digelar SD Muhammadiyah 24 Surabaya. Menurutnya, Parenting dalam dunia pendidikan sangat penting dan di SD Muhammadiyah 24 Surabaya ini parenting program rutin, sebagai bagian untuk mengembangkan karakter siswa. Sebab pembelajaran tidak hanya mengandalkan dari sekolah, tetapi peran orang tua sangat penting.
“Peran orang tua untuk mengawal pembelajaran anak itu sangat penting. Maka PCM Wonokromo memberikan apresiasi yang tinggi. Dan bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di lingkungan. Wonokromo agar menggelar Parenting ini untuk menunjang pembelajar sehingga lebih efektif dan efisien mengena pada nilai-nilai keteladanan dan karakter para siswa,” tandas Ustadz Salman. [fen.wwn]


