Situbondo, Bhirawa
Suasana berbeda terasa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Wanita Situbondo, Rabu (23/7). Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun ini bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi momentum hangat penuh kasih ketika jajaran Polres Situbondo turun langsung menyapa dan mengedukasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Dalam balutan senyum dan semangat, sejumlah petugas dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Situbondo hadir di tengah puluhan siswa siswi SLB. Mereka tidak datang membawa atribut penegak hukum yang kaku, melainkan membawa boneka edukasi, media bergambar, hingga makanan bergizi dan balon warna-warni, sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak yang selama ini kerap luput dari sorotan perlindungan.
Penyuluhan difokuskan pada bahaya kekerasan seksual, dengan cara penyampaian yang penuh empati dan menyesuaikan kondisi anak. Anak-anak dari berbagai jenjang-SD, SMP hingga SMA-diedukasi dengan metode simulasi atau praktek langsung agar lebih mudah dipahami. Hal ini penting mengingat sebagian besar siswa mengalami hambatan seperti tuna rungu, tuna grahita, hingga autisme.
“Kami ingin mereka paham, bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri. Bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain,” ujar Aipda Indah Iswahyuni, Kanit PPA Polres Situbondo saat memimpin kegiatan.
Ia menyampaikan pentingnya edukasi pencegahan sejak dini, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang cenderung lebih rentan menjadi korban kekerasan seksual.
Menurut Aipda Indah, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan seiring meningkatnya laporan kasus kekerasan seksual di Situbondo. Beberapa kasus bahkan melibatkan korban dari kelompok disabilitas intelektual. Saat ini, pihaknya juga tengah menyelidiki kasus kekerasan seksual terhadap anak berkebutuhan khusus yang dilakukan oleh kerabat dekat korban.
“Kami ingin berada lebih dekat, menjadi pelindung yang hadir bukan hanya saat terjadi kasus. Tapi juga saat mereka butuh pengetahuan, pelukan, dan rasa aman,” imbuh Aipda Indah.
Sementara itu, Kasatreskrim AKP Agung Hartawan menyampaikan bahwa Polres Situbondo akan menjalin kerja sama lebih erat dengan pihak sekolah. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah membuat MOU (Nota Kesepahaman) bersama SLB Dharma Wanita guna memperkuat sistem pelaporan dan penanganan kasus kekerasan seksual terhadap anak disabilitas.
“Kami akan berkolaborasi dengan semua pihak termasuk sekolah dalam proses penyelidikan dan penyidikan saat kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak berkebutuhan khusus terjadi,” tegasnya.
Kepala SLB Dharma Wanita, Noer Cahyono, menyambut baik langkah ini. Ia menyebut bahwa edukasi dari pihak kepolisian sangat membantu pihak sekolah dalam mendampingi anak-anak didiknya. “Kami sangat bersyukur dan terharu. Tidak semua orang paham cara menyampaikan materi kepada ABK. Tapi Unit PPA melakukannya dengan cara yang luar biasa manusiawi,” ujarnya.
Sebelum meninggalkan sekolah, para petugas juga membagikan makanan bergizi seperti roti, susu, cokelat, serta mengajak para siswa berkeliling halaman sekolah menggunakan mobil patroli. Anak-anak tampak antusias, beberapa bahkan tertawa bahagia dan melambaikan tangan dari jendela kendaraan.
“Ada 65 siswa dari berbagai kategori disabilitas, kehadiran Polisi bukan hanya sebagai pengayom, tapi juga sebagai sahabat anak-anak. Peringatan Hari Anak Nasional kali ini benar-benar menjadi hari istimewa bagi para siswa SLB Dharma Wanita Situbondo,” pungkas Nomer Cahyono. [awi.wwn]


