27 C
Sidoarjo
Saturday, April 19, 2025
spot_img

Perang (Benar) vs KKB

Teroris KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua makin “menantang” aparat keamanan. Serangkaian pembunuhan, dan pemerkosaan telah dilakukan. Juga korban jiwa dari kalangan TNI dan Polri. Terbaru, KKB membunuh 15 penambang emas di Yakuhimo. Maka negara tidak boleh menunggu terlalu lama memberantas KKB, yang saat ini merasa menang. Kini saatnya TNI (dan Polri) tidak ragu-ragu memburu, dan menumpas KKB Papua, dengan strategi yang lebih “nendang.” Dibanding selama ini yang terkesan masih lembek.

Kawasan berhutan lebat di propinsi Papua Pegunungan, dan Papua Tengah, dijadikan arena gerilya kriminal. Termasuk cara memperoleh uang khas teroris. Yakni dengan cara menyandera pilot Susi Air, yang berkebangsaan New Zealand. Tetapi terhadap rkyat jelata di Papua Pegunungan. Dan Papua Tengah, teroris KKB langsung membunuh. Tak terkecuali kepada enam orang guru dan tenaga medis di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo (21 Maret 2025).

Sesebelumnya, pada September 2021, teroris KKB menyerang, menyiksa, dan membunuh pegawai Puskesmas distrik Kwirok, kabupaten Pegunungan Bintang. Sekaligus juga membakar Sekolah Dasar, kantor Distrik, dan kantor bank. Berselang 4 hari, tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 9 tenaga medis, ditemukan di jurang dengan penuh luka. Sedangkan jasad dua suster ditemukan di dasar jurang. Menyerang fasilitas kesehatan, dan tenaga medis, menjadi pelanggaran terbesar berdasar hukum internasional.

Selama lima tahun terakhir, lebih serratus orang menjadi korban jiwa penyerangan KKB. Terbaru, Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo dan TNI kembali mengevakuasi 15 jasad korban serangan KKB. Juga terdapat korban yang selamat, dengan berbagai luka. Namun uniknya, KKB di Yahukimo terang-terangan menamakan diri sebagai Kodap XVI Yahukimo, dan Kodap III Ndugama. Artinya, meng-anggap setara sebagai militer. Nyata-nyata menantang aparat keamanan.

Berita Terkait :  Sinergi Tiga Pilar, Pemkot Mojokerto Dirikan Dapur Umum Bantu Warga Terdampak Banjir

Berdasar penjejakan realita oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teorisme), KKB Papua sudah tergolong terorisme. Yakni aksi bersenjata yang memiliki motif ideologi, dan politik. Sehingga penegakan hukum terhadap KKB akan menggunakan UU Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Maka pengerahan segala daya dan kekuatan patut dilakukan untuk melindungi rakyat.

Teror KKB semakin kejam. Namun Ironisnya penanganan oleh aparat keamanan, selama ini masih mengedepankan cara persuasif, Yakni, “merangkul,” sekaligus menjunjung asas HAM (Hak Asasi Manusia). Karena KKB juga memainkan isu HAM dari London (Inggris). Padahal KKB telah bertindak keji terhadap masyarakat sipil. Cerita kekejaman KKB Papua, bukan dokumentasi kosong. Melainkan benar-benar terjadi.

Dokumentasi kekejaman KKB, tercatat bukan hanya di Kwirok, Pegunungan Bintang. Berselang 6 enam disusul penyerangan KKB terhadap pekerja tower Palapa Timur Telematika (PTT). Sebanyak 8 pekerja tewas ditembak di distrik Ilaga, kabupaten Puncak. Bahkan di kabupaten Puncak, KKB menembak mati Perwira Tinggi TNI, Brigjen Gusti Putu Danny Nugraha. Kepala BIN Papua, gugur ditembak di distrik Beoga.

Operasi keamanan dan ketertiban terasa lembek. Bisa berujung ke-khawatiran (dan dugaan), aparat negara gagal melindungi rakyat. Padahal negara memiliki Densus 88 Polri. Negara juga memiliki Koopsus TNI yang ber-anggota personel 3 matra dengan klasifikasi mahir, dan khusus bertugas menumpas terorisme. Karena ke-lembek-an penanganan KKB bisa berdampak menjamurnya KKB baru pada kawasan lain, di sekitar Papua.

Berita Terkait :  Polisi Amankan 9 Remaja Terduga Gangster Hendak Tawuran

Maka ke-keji-an luar biasa KKB, wajib segera ditangani dengan operasi gabungan Kepolisian dan TNI secara militer. Penumpasan dengan metode perang (benar). Setiap warga negara, termasuk warga seantero Papua, berhak memperoleh jaminan keamanan, yang dijamin konstitusi

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru