28 C
Sidoarjo
Tuesday, December 16, 2025
spot_img

Peraih Emas Sea Games 2025 Thailand, Mobil Dijual Demi Mimpi, Sepeda itu Mengantar Rendy ke Podium Tertinggi SEA Games


Oleh:
Novira Kharisma, Kediri

Bagi sebagian orang, kemenangan adalah soal bakat. Namun bagi Rendy Varera Sanjaya, kemenangan adalah hasil dari kesabaran panjang, keputusan berani, dan keyakinan yang tak pernah surut. Atlet balap sepeda asal Kabupaten Kediri itu akhirnya membuktikan bahwa perjuangan yang jujur selalu menemukan jalannya sendiri.

Di usia 26 tahun, Rendy mencatatkan namanya dalam sejarah olahraga Indonesia dengan meraih medali emas nomor X-Cross Eliminator dan medali perak nomor Downhill pada SEA Games 2025 di Thailand. Prestasi itu terasa semakin bermakna karena diraih setelah penantian dan kegagalan bertahun-tahun.

Setibanya di rumah pada Senin (15/12) malam, tubuhnya masih menyimpan sisa lelah perjalanan panjang.

“Baru pulang dari Thailand hari Sabtu (13/12), lalu ke Jogja dulu. Ini masih capek dan baru sampai rumah langsung istirahat,” cerita Rendy membuka percakapan di kediamannya, Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Selasa (16/12).

Di balik dua medali yang kini menambah koleksinya, ada pengorbanan yang tak banyak diketahui. Demi mempersiapkan diri menghadapi SEA Games, Rendy mengambil keputusan besar dengan menjual mobil pribadinya untuk membeli sepeda.

“Saya bilang ke istri jual dulu ya (mobil) buat main dulu. Kalau ada rezeki kita nanti beli lagi,” kenang Rendy.

Mobil itu laku Rp50 juta dan digunakan untuk membeli sepeda enduro senilai Rp39-40 juta. Keputusan tersebut sempat terasa berat, namun akhirnya berbuah manis.

Berita Terkait :  Sidoarjo Jadi Kabupaten ODF di Jatim

“Kemarin saya tanding di kelas Downhil pakai sepeda itu dapat medali perak,” tuturnya.

Perjalanan Rendy menuju SEA Games bukan tanpa kendala. Ia telah mengikuti seleksi SEA Games 2019 dan 2021, namun belum mendapat kepercayaan pelatih. Meski begitu, ia memilih bertahan dan terus menempa diri.

Medali perunggu Asian Championships di India (2023) dan Malaysia (2024), serta finish keempat di China (2025), menjadi bukti konsistensinya.

“Kemarin belum rezeki, tapi tahun ini alhmdulillah bisa terpilih. Sebenarnya saya tidak menyangka apalagi tujuannya bisa dapat medali emas jadi target utama, pasti ada sedikit shock karena sea games pertama bisa maksimal,” kenangnya.

Sejak Mei 2025, Rendy menjalani pemusatan latihan nasional. Ia berangkat ke Thailand lebih awal demi adaptasi. Cuaca panas ekstrem dan lintasan berbeda menjadi tantangan tersendiri.

“Semua lawan berat, paling berat tuan rumah (Thailand). Semua negara punya karakter masing-masing,” ungkapnya.

Di setiap pertandingan, Rendy tak pernah lupa menghubungi orang tua dan istrinya. Dukungan merekalah yang menguatkan langkahnya di lintasan.

“Saya telpon setiap hari untuk minta doanya. Mereka senang dapat kabar jika saya bawa pulang medali ini (perak dan emas),” pungkas bapak satu anak itu.

Kisah Rendy bukan hanya tentang podium dan medali. Ini adalah cerita tentang keberanian mengambil risiko, kesetiaan pada proses, dan keyakinan bahwa kerja kerasnya tak pernah sia-sia. [van/nov.gat]

Berita Terkait :  Jumlah Penduduk Miskin Turun, Kota Madiun Tempati Urutan Keempat Terendah se-Jatim

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru