27 C
Sidoarjo
Tuesday, March 18, 2025
spot_img

Penyandang Tuna Netra Habiskan Waktu Tarawih dan Baca Al Quran

Pemprov Jatim, Bhirawa
Warga penyandang tunanetra di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra (UPT RSBN) Malang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim) menghabiskan waktu Ramadan dengan salat tarawih berjamaah dan membaca Alquran Braille.

Kepala UPT RSBN Malang, Firdaus Sulistijawan SSos MPSSp mengatakan, kegiatan salat tarawih membaca Alquran Braille di Bulan Ramadan memiliki banyak pahala dan keutamaan. Terlebih dilakukan di dalam bulan puasa.

”Salah satu amal kebaikan yang banyak dilakukan di bulan ramadhan adalah membaca atau tadarus Alquran. Dengan tadarus Alquran, kita bisa belajar dan memahami lebih baik lagi tentang isi Alquran,” katanya.

Salah satu penyandang tunanetra, Imam Faruqi mengatakan, selama Bulan Ramadan dirinya bersama teman-temannya diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan keagamaan yang diadakan di Masjid An Nur, komplek RSBN.

Imam mengaku sejak awal puasa, jadwal kegiatan Ramadan dimulai dari membaca selawat nabi, salat tarawih dan tadarus Alquran. Pria asal Kediri ini mengatakan, keterbatasan penglihatan tidak menghalangi dirinya dan rekan-rekannya selama mengikuti kegiatan Ramadan.

Dengan keterbatasannya, kata Imam Faruqi, ia bersama teman- temannya berharap mendapatkan banyak pahala. Dia juga mengajak teman-temannya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

”Walaupun dengan keterbatasannya, teman-teman bisa memanfaatkan Ramadan ini untuk memperbanyak meraih pahala. Kita jangan pernah mengeluh atau lemah dalam menjalankan ibadah. Semoga setelah Ramadan kita menjadi lebih baik lagi,” harap Imam Faruqi.

Berita Terkait :  Dispendukcapil Sampang Layani Perekaman Disabilitas di Desa Panyirangan

Sementara itu, Salsa (17), penyandang tunanetra perempuan asal Sidoarjo, mengaku di awal Ramadan ini selalu menghabiskan waktunya untuk mengaji membaca Alquran Braille. ”Saya hafalan surat-surat pendek. Sekarang ngaji sudah juz 29,” kata dia.

Salsa mengakui tidak mudah untuk bisa membaca Alquran Braille karena harus bisa menghafal titik timbul yang ada. ”Saya belajar braille sejak usia 13 tahun. Kesulitan belajar braille karena kita harus menghafal kode yang ada di braille,” tandasnya.

Disisi lain tidak hanya para penyandang tun netra, para pegawai UPT RSBN Malang Dinsos Jatim juga melangsungkan tadarus selama Bulan Ramadan berlangsung. [rac.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru