28 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Pengembangan Kebudayaan, Disbudpar Jatim dan DPRD Jatim Gelar Campursari

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Prov Jatim) dan DPRD Jatim menyelenggarakan Pagelaran Campursari yang berhasil menyedot perhatian warga Kota Surabaya, khususnya warga di Kelurahan Wonoayu RT 05 RW 03 Medokan, Senin (23/6/2025) malam.

Kegiatan pengembangan kebudayaan antara Disbudpar Prov Jatim dan DPRD ini diselenggarakan rutin meski dengan materi yang berbeda beda dalam setiap kegiatan. Selain campursari juga ada pergelaran lainnya seperti wayang kulit.

Kepala Disbudpar Prov Jatim, Evy Afianasari menyampaikan, Pagelaran Campursari merupakan wujud kekayaan ekspresi seni yang berakar dari budaya masyarakat Jawa, termasuk Jawa Timur.

Campursari hadir sebagai perpaduan harmonis antara musik tradisional dan unsur musik modern, menjadikannya ruang kreatif yang hidup dan dinamis di tengah masyarakat.

“Dengan melibatkan gamelan, sinden, tembang Jawa, hingga instrumen elektronik, Campursari mencerminkan karakter budaya Jawa Timur yang adaptif, terbuka, dan berjiwa lokal, ” katanya didampingi Kabid Kebudayaan Disbudpar Jatim, Dwi Supranto.

Menururnya, Jawa Timur sebagai provinsi dengan warisan seni dan budaya yang sangat kaya memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan kesenian lokal.

Berbagai bentuk kesenian rakyat seperti Reog, Ludruk, Kentrung, dan Campursari telah menjadi identitas kultural yang melekat pada masyarakat. Melalui pagelaran Campursari, ruang-ruang ekspresi seni tradisi dapat terus diberdayakan sebagai strategi pembangunan kebudayaan yang inklusif dan berkelanjutan.

Berita Terkait :  Berhasil Amankan Agenda Nasional dan Kamtibmas, Dorong Pencegahan Judi Online

Sebagai wujud komitmen daerah, Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2024 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah telah mengamanatkan pentingnya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan sebagai pilar pembangunan daerah.

“Dalam konteks ini, Campursari menjadi bagian dari upaya nyata untuk menjalankan mandat tersebut baik melalui pelestarian ekspresi seni, regenerasi seniman tradisi, maupun aktivasi ruang-ruang budaya di tengah masyarakat, ” katanya.

Pagelaran Campursari juga sejalan dengan visi Jatim Harmoni dalam kerangka Nawa Bhakti Satya, yang menempatkan budaya sebagai penguat harmoni sosial, identitas daerah, dan daya saing kebudayaan lokal.

Di sisi lain, kegiatan ini mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Jawa Timur, khususnya dalam dimensi ekspresi budaya dan ketahanan budaya masyarakat.

Lebih dari sekadar pertunjukan, Campursari adalah media edukasi, integrasi sosial, dan pemberdayaan komunitas seni. Seni ini memungkinkan tradisi untuk tetap hidup dan relevan, menyatukan generasi tua dan muda dalam satu panggung kebudayaan yang berkelanjutan.

Dengan terus mengembangkan dan mendukung pagelaran Campursari, Jawa Timur tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun masa depan yang berakar kuat pada tradisi dan berorientasi pada inovasi budaya.

Pada Pagelaran Campursari kali ini menampilkan grup Mayangkara yang menyajikan pertunjukan campursari, dengan penampilan penyanyi dangdut dan sinden Niken Salindri. Tenda besar di sepanjang jalan dipadati ratusan penonton.

Pagelaran Campursari merupakan bagian dari upaya pengembangan kebudayaan yang didukung Disbudpar Jatim dan DPRD Provinsi Jatim. Sebelum acara utama dimulai, tampil tari pembuka “Tari Ning Tunjungan” dari Sanggar Tari Kalimas.

Berita Terkait :  Subdit IV Renakta Polda Jatim Amankan Tersangka Pencabulan di Panti Asuhan Surabaya

Tari ini menggambarkan sosok wanita Surabaya yang gigih, sopan, santun, dan ramah dalam berinteraksi, serta mencerminkan budaya kota Surabaya yang ramah dan penuh daya juang.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRD Jatim Blegur Prijanggono; anggota DPRD Jatim dari Fraksi Golkar, M. Hadi Setiawan dan Pranaya Yudha Mahardika; anggota DPR RI Sarmuji dan Ahmad Labib; serta Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Jatim, Dwi Supranto, mewakili Kadisbudpar Evy Afianasari..

Sementara itu Anggota Komisi B DPRD Jatim. M. Hadi menyampaikan rasa syukur bisa menghadirkan Niken Salindri, atas inisiatif Disbudpar dan DPRD Jatim dalam rangka menjaga budaya karena penting menjaga budaya.

Hadi menegaskan bahwa pelestarian budaya menjadi prioritas DPRD Jatim, khususnya Fraksi Partai Golkar. Ia mengajak masyarakat untuk terus mengadakan event budaya sebagai upaya melestarikan warisan lokal.

“Maka kami DPRD Jatim, bersama-sama dengan masyarakat harus terus mengadakan event-event budaya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Hadi menyebutkan bahwa acara ini juga mendukung perekonomian masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Di sini juga UMKM-nya, tujuannya supaya UMKM tetap bisa berjualan, mandiri, punya penghasilan dan akan menambah kesejahteraan bagi masyarakat Jatim,” pungkasnya. [rac.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru