Kota Batu,Bhirawa.
Keberhasilan Kota Wisata Batu (KWB) dalam pengelolaan sampah semakin diakui oleh daerah lain di Negeri ini. Hal ini dibuktikan dengan dijadikannya KWB sebagai kota percontohan dan menjadi rujukan studi banding. Di antaranya, Kota Palu yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah yang telah mempelajari kiat- kiat Kota Batu dalam pengelolaan sampah dan tata kelola kota wisata.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan bahwa Kota Batu telah menjadi lokasi studi banding terkait pengelolaan sampah dan atas keberhasilan menjadi ‘Kota Tanpa TPA’ dan tata kelola kota. “Dengan semangat pantang menyerah dan komitmen yang kuat, Kota Wisata Batu terus berbenah dan berinovasi,” ujar Aries AP saat dikonfirmasi, Selasa (16/7)
Ia menjelaskan bahwa Kota Batu telah melangkah maju dengan program ‘Kota Tanpa TPA’. Dan hal ini menjadi sebuah bukti nyata bahwa KWB berkomitmen untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari. Dan hal ini menjadi salah satu fokus dalam studi banding yang dilakukan Kota Palu.
Rombongan Pemkot Palu diterima Pj Aries Agung Paewai yang didampingi Sekertaris Daerah, Zadim Effisiensi di Balaikota Among Tani, Kota Batu. Rombongan tamu langsung diajak menikmati keindahan dan kesejukan alam dengan suasana sunset atau terbenamnya matahari sore..
Dalam pelaksanaan jaga kebersihan kota, ajakan stop buang sampah sembarangan tidak hanya diperuntukkan pada warga lokal KWB. Tapi ajakan itu juga berlaku pada semua wisatawan agar ikut menjaga kebersihan dan keindahan kota kita.
Kemudian pemasangan slogan ‘jangan buang sampahmu ke jalanan!’ dilaksanakan tidak hanya tentang kebersihan. Namun juga berkaitan dengan ketaatan hukum. Karena tindakan memuang sampah sembarangan bisa dikenakan sanksi pidana. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah.
“Mari bersama-sama kita kurangi sampah dan buang sampah pada tempatnya. Lingkungan yang bersih akan membuat wisata nyaman dan hidup lebih sehat,” ungkap Aries AP.
Sementara, Wali Kota Palu, Hadiyanto Rasyid beserta jajaran mengatakan bahwa tujuannya datang ke Kota Batu kali ini adalah untuk melakukan benchmarking terkait pengelolaan sampah dan tata kelola Kota Wisata Batu.
Hardiyanto juga menyampaikan rasa kagumnya terhadap keindahan Kota Batu dengan hawanya yang sejuk dan segar. “Saya juga terkesan dengan pemandangan matahari terbenam yang indah di rooftop Balaikota Among Tani,” ungkapnya. [nas.wwn]
