28 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pendidikan, Kemerdekaan dan Tantangan Global

Oleh :
Amir Rifa’I
Dosen AIK UMM dan Pemerhati Pendidikan

Nusantara Baru, Indonesia Maju. Begitulah tema kemerdekaan yang dirancang pada tahun ini. Sebuah kemerdekaan yangdiimpian dan diperjuangkan oleh bangsa Indonesia selama berabad-abad. Akan tetapi, kemerdekaan bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah awal dari perjalanan panjang menuju kesejahteraan dan kemandirian.

Dalam konteks inilah pendidikan memegang peranan yang sangat penting sebagai pilar utama kemerdekaan. Dan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pendidikan bukan hanya sebuah proses transfer pengetahuan, tetapi juga merupakan sarana untuk membentuk karakter, meningkatkan kesadaran kritis, dan membangun kapasitas manusia yang merdeka.

Dewasa ini, kemerdekaan sejati tidak hanya diukur dari lepasnya suatu bangsa dari belenggu penjajahan, tetapi juga dari kemampuan bangsa tersebut untuk mandiri dan berdaulat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik, dan budaya. Maka pendidikan memainkan peran sentral dalam membentuk individu-individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan nasionalisme yang kuat.

Sejarah panjang mencatat pendidikan selalu menjadi komponen integral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dari Budi Utomo hingga Proklamasi Kemerdekaan, pendidikan menjadi alat yang digunakan para pemimpin bangsa guna menyadarkan rakyat akan pentingnya kemerdekaan. Sebagai contoh Ki Hajar Dewantara, merupakan salah satu tokoh pendidikan nasional, dengan mendirikan Taman Siswa sebagai upaya untuk memberikan pendidikan kepada rakyat jelata, dengan tujuan membentuk kesadaran nasional dan memperjuangkan hak-hak rakyat.

Berita Terkait :  Pentingnya Melestarikan Warisan Leluhur

Adanya pendidikan, rakyat Indonesia diajarkan untuk berpikir secara kritis, logis, mengenali hak-hak mereka yang seharusnya didapatkan, terlebih bisa menyadari pentingnya persatuan dalam mencapai kemerdekaan. Pendidikan tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi bagi pembangunan bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Kemerdekaan tidak sekedar retorika diatas kertas, tapi wujud nyata untuk membebaskan individu dari belenggu keterbelakangan dan kemiskinan. Begitu pula pendidikan, harusnya bisa menjadi alat pembebasan dari belenggu pembodohan. Di negara-negara yang pernah dijajah, pendidikan menjadi sarana utama untuk keluar dari kemiskinan dan ketertinggalan. Dengan pendidikan, individu memiliki kesempatan untuk memperbaiki nasib, meningkatkan taraf hidup, dan berkontribusi pada pembangunan Negara.

Namun pendidikan yang seperti apa? Tentunya pendidikan berkualitas yang dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk berinovasi, meningkatkan produktivitas, dan bersaing di kancah global.Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan yang berkualitas adalah kunci bagi pembangunan nasional. Pendidikan berperan dalam mencetak sumber daya manusia yang handal, yang mampu berkontribusi pada pembangunan ekonomi, sosial, dan politik negara. Sistem pendidikan yang baik akan menghasilkan individu-individu yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat.

Di Indonesia sendiri, pendidikan masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kualitas guru yang masih belum merata, kurikulum yang kurang adaptif, hingga akses yang masih terbatas di daerah-daerah terpencil. Semua ini menjadi penghambat bagi tercapainya kemerdekaan yang sejati, di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi bangsa.

Berita Terkait :  Dari Non-Blok Menuju "Multi-Blok"

Untuk menggapai kemerdekaan bukanlah perkara mudah semudah membalikkan telapak tangan, tapi penuh tantangan onak dan duri, terlebih di era globalisasi seperti sekarang ini. Era globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang besar bagi kemajuan pendidikan, seperti akses yang lebih mudah terhadap informasi dan teknologi, serta terbukanya peluang belajar lintas negara.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh sistem pendidikan di era globalisasi adalah meningkatnya persaingan global. Pendidikan kini harus mempersiapkan siswa untuk bersaing tidak hanya dengan rekan sebangsanya, tetapi juga dengan individu dari berbagai belahan dunia. Persaingan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kemampuan intelektual hingga keterampilan teknologi.

Institusi pendidikan di Indonesia harus berjuang untuk meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dengan institusi pendidikan dari negara lain. Hal ini melibatkan peningkatan kualitas guru, pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan global, dan pengadaan fasilitas pendidikan yang memadai. Tanpa perbaikan yang signifikan, Indonesia bisa tertinggal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif di tingkat internasional.

Globalisasi juga memperlebar kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Di Indonesia, masih terdapat ketimpangan yang mencolok dalam hal akses terhadap pendidikan berkualitas. Siswa di daerah terpencil seringkali tidak mendapatkan fasilitas yang sama dengan mereka yang berada di kota besar. Hal ini diperparah oleh keterbatasan akses terhadap teknologi, yang seharusnya menjadi jembatan penghubung antara berbagai daerah.

Berita Terkait :  Lingkungan Kerja yang Diinginkan Generasi Z

Kesenjangan ini tidak hanya berdampak pada kualitas pendidikan, tetapi juga pada kesempatan siswa untuk berkembang dan bersaing secara global. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih serius dari pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang geografisnya, memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas.

Di tengah arus globalisasi, pendidikan juga dihadapkan pada tantangan krisis identitas budaya. Globalisasi seringkali membawa pengaruh budaya asing yang kuat, yang jika tidak diimbangi dengan pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai kebangsaan, dapat menggerus identitas budaya lokal. Pendidikan di Indonesia harus mampu menjadi benteng yang menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa di tengah arus globalisasi.

————- *** —————–

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img