32 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Pemprov Jatim Raih Penghargaan BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 dari BRIN


Riset dan Inovasi Jadi Penguat Pembangunan Jawa Timur
Pemprov, Bhirawa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, Pemprov Jatim meraih penghargaan BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk kategori Optimalisasi Potensi dan/atau Penyelesaian Permasalahan Daerah.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam acara Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 dan Forum Koordinasi Riset dan Inovasi Daerah (FKRID) 2025 di Gedung B.J. Habibie BRIN, Jakarta, Senin (27/10).

Usai menerima penghargaan, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menegaskan, penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa riset dan inovasi telah menjadi bagian penting dalam tata kelola pembangunan di Jawa Timur.

“Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa riset dan inovasi telah menjadi bagian penting dari tata kelola pembangunan di Jawa Timur. Melalui BRIDA/BAPPERIDA, kami terus berkomitmen menjadikan hasil riset sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemecahan masalah daerah,” ujar Khofifah.

Menurut Gubernur, seluruh kebijakan pembangunan di Jatim selalu disandarkan pada riset dan data ilmiah yang valid. “Di Jatim tidak ada perencanaan yang tidak berbasis scientific based research, dan tidak ada kebijakan yang tidak berbasis data,” tegasnya.

Lebih lanjut, Khofifah menilai sinergi dengan BRIN sangat penting untuk menghadirkan riset yang cepat dan relevan terhadap dinamika di daerah. “Banyak hal di daerah yang membutuhkan quick research dan quick response untuk memberikan solusi atas permasalahan nyata,” ujarnya.

Berita Terkait :  Banyak Peminat, Sayembara Desain Eks Kawasan TRS dan THR Diikuti 200 Tim

Selain berbicara soal riset, Gubernur Khofifah juga menyoroti pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah daerah. Salah satunya dengan membangun teaching industry di SMK sebagai upaya memperkuat pendidikan vokasi yang link and match dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika).

“Teaching industry di SMK akan memperkuat vokasi agar lebih relevan dengan kebutuhan Dudika. PR kita adalah membuka lapangan kerja seluas-luasnya dengan keterampilan yang sesuai kebutuhan industri,” jelasnya.

Ia menambahkan, kerja sama antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, BRIN, dan dunia industri harus terus diperkuat agar sejalan dengan kebijakan nasional, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mengatasi tantangan ketenagakerjaan.

Khofifah juga menyampaikan komitmen Pemprov Jatim untuk terus memperkuat ekosistem riset dan inovasi melalui berbagai langkah strategis. Di antaranya, meningkatkan kapasitas kelembagaan BRIDA Jatim, memperluas kolaborasi dengan BRIN, perguruan tinggi, dan lembaga riset, serta mendorong penerapan hasil inovasi di sektor strategis seperti pangan, energi terbarukan, digitalisasi layanan publik, dan pengentasan kemiskinan.

“Kami ingin menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi pelopor kebijakan berbasis riset dan inovasi. Dengan begitu, setiap kebijakan dan program pembangunan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutur Khofifah.

Dalam gelaran kali ini, sebanyak 39 pemerintah daerah menerima apresiasi dari BRIN. Penilaian dilakukan berdasarkan dua indikator utama, yakni Pemanfaatan Kajian Kebijakan Berbasis Bukti (Evidence-Based Policy) serta Optimalisasi Potensi dan Penyelesaian Permasalahan Daerah, dengan evaluasi kinerja selama tiga tahun terakhir.

Berita Terkait :  Cerita Nikmatul Khoidina Alfi Romadhoni, Haji Termuda Asal Situbondo

Jawa Timur dinilai berhasil menerapkan riset dan inovasi dalam mengoptimalkan potensi daerah sekaligus menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan melalui pendekatan ilmiah dan kolaboratif. Selain Jatim, penghargaan serupa juga diterima oleh Provinsi Bali, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Riau, dan Sumatera Selatan.

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa ajang penghargaan ini memiliki arti strategis dalam memperkuat kolaborasi antara BRIN dan pemerintah daerah.

“Apresiasi ini bukan sekadar penghargaan simbolik, melainkan momentum memperkuat semangat kolaborasi. Kami ingin memastikan bahwa riset menjadi roh dari setiap kebijakan pembangunan menuju Indonesia Maju,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan nota kesepakatan sinergi antara BRIN dan pemerintah daerah, yang dilanjutkan dengan penyerahan kajian kebijakan oleh Deputi Riset dan Inovasi Daerah BRIN kepada pemerintah daerah penerima apresiasi. [ren.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru