26 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Pemprov Jatim Kolaborasi Penanganan Cuaca Ekstrem Melalui Operasi Modifikasi Cuaca


Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa merespon imbauan kewaspadaan BMKG akan adanya potensi cuaca ekstrem di Jatim hingga akhir tahun 2025. Respon cepat ini dilakukan Gubernur dengan menginstruksikan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Kegiatan modifikasi cuaca yang biasa dilangsungkan bareng Pemerintah pusat ini, kini disiapkan Pemprov Jatim secara mandiri bersama BPBD Jatim, BMKG dan Puspenerbal Juanda. Operasi Modifikasi Cuaca yang berpusat di Baseops Lanudal Juanda ini dimulai pada Jumat (5/12) dan akan berlangsung hingga akhir tahun 2025.

“Sebagaimana arahan Ibu Gubernur, Pemprov Jatim harus merespon imbauan kewaspadaan potensi cuaca ekstrem yang dirilis BMKG. Jadi, kegiatan OMC ini merupakan respon cepat Ibu Gubernur terhadap kondisi cuaca di Jatim beberapa hari terakhir,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Minggu (7/12).

Gatot menjelaskan, OMC ini bertujuan untuk mengurangi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi yang diakibatkan cuaca ekstrem, seperti, banjir, banjir bandang, longsor dan angin puting beliung. BPBD Jatim, lanjut Gatot, tetap berkoordinasi dengan BMKG Juanda terkait potensi pertumbuhan awan di Jawa Timur.

“Jadi, mulai saat ini, jika BMKG mendeteksi adanya awan di langit Jawa Timur yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem, maka kita akan lakukan OMC, untuk menghindari bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut,” jelasnya.

Kepada Bhirawa, Gatot menerangkan, pada Jumat (5/12) OMC dilakujan dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan 208 Registrasi PK-SNM. Sasarannya, wilayah Selatan Malang, Pasuruan dan Jombang yang sejak kemarin telah dilanda hujan deras.

Berita Terkait :  PG Ngadiredjo Kediri Komitmen Sukseskan Program Bongkar Ratoon

Sementara pada Sabtu (6/12) pukul 12.38 WIB, Sortie 1 penyemainan dilakukan di wilayah Perairan Selatan Pulau Madura. Berlanjut pukul 15.07 WIB, Sortie 2 penyemainan dilakukan di wilayah Barat Mojokerto. Pelaksanaan 2 Sortie dengan menggunakan bahan semai CaO sebanyak 1.000 kilogram dan NaCL sebanyak 1.000 kilogram.

“Dari tanggal 5 hingga 6 Desember 2025 telah melakukan 3 Sortie dengan total bahan semai yang terpakai adalah 2.000 CaO dan 1.000 NaCL,” tutupnya.

Berdasarkan Press Rilis Kewaspadaan Cuaca Extrem di Jawa Timur dari BMKG Juanda mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi (hujan sedang-lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es) pada periode 30 November-9 Desember 2025.

Yaitu di wilayah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kota Batu, Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Magetan, Kabupaten dan Kota Malang. Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Tuban. [bed.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru