Kota Probolinggo, Bhirawa.
Kota Probolinggo saat terus menggali potensi – potensi wisata di wilayahnya. Salah satunya mengenalkan spot Sport Tourism dengan kegiatan olahraga lomba layangan sambitan atau aduan yang digelar di salah satu Lokasi sport tourism, yaitu di sisi timur Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Minggu (4/5). Lomba layangan sambitan digelar Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia (Pelangi).
Ketua Panitia lomba Layangan sambitan, Muhtasyim Fahmi menjelaskan, layangan sambitan merupakan salah satu olahraga rakyat, yang tentunta sampai saat ini masih bertahan. Lomba layangan sambitan membutuhkan skill atau kemampuan dan tekhnik tertentu.
”Layangan sambitan ini membutuhkan skill tertentu, bukan sekedar main layangan seperti layangan hias atau permainan layangan yang biasa dimainkan oleh anak-anak,” ujar pria yang akrab disapa Fahmi.
Perlu diketahui, Lomba layang – layang sambitan atau aduan ini merupakan salah satu Induk Organisasi Olahraga (Inorga) yang berada dibawah naungan Komite Olehraga Masyarakat atau KORMI.
”Lomba layang – layang sambitan ini sebenarnya sudah rutin dilakukan oleh Pelangi Kota Probolinggo, Sebenarnya lomba ini sudah rutin kami laksanakan, biasanya pada hari Jumat dan Minggu. Setiap hari tersebut, peserta yang datang untuk latihan biasanya dari Kota Probolinggo, Lumajang, Pasuruaan, Kabupaten Probolinggo, sampai Malang,” jelas Fahmi.
Untuk event yang saat ini berlangsung pesertanya tembus sampai temanggung Jawa Tengah. Dalam event lomba laying-layang sambitan ini diikuti sebanyak 85 peserta, dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Secara tekhnis, pelaksanaan lomba layang – layang aduan mengungkapkan kendala. Karena rutin dilakukan di Pantai mayangan, meski salah satu kendala dalam pelaksanaannya adaah cuaca, dan juga pasang surut air laut.
Dalam lomba layang – layang aduan ini, setiap peserta harus memilih Joki yang tanggu. Setiap peserta diberi tiga kali kesempatan. Apabila dalam tiga kali kesempatan itu, layang – layangnya putus atau menyentuh ke tanah, maka peserta dinyatakan kalah.
Dalam Lomba layang – layang aduan ini hadiah yang diperebutkan bukan hanya tropy atau piala, tetapi juga uang pembinaan yang jumlahnya cukup besar.
Sandi Anang Hariyanto, peserta lomba asal Temanggung, Jawa Tengah, mengatakan ini pertama kali ia mengikuti lomba layang – layang aduan di Kota Probolinggo.
”Kalau di Kota Probolinggo, Jawa Timur, saya ikut baru sekali ini, tapi kalau di Lokasi lain, sudah sering,” ujar Anang.
Untuk mengikuti lomba layang – layang sambitan atau aduan ini, anang hanya membutuhkan waktu tiga hari saja. Tentunya dengan mempersiapkan layang- layang dengan ukuran yang sesuai dengan SOP. Begitupun dengan benang yang digunakan.
”Persiapan Lomba paling tiga hari saja. Tapi mempersiapkan layang – layang nya yang lumayan agak lama,” jelas Anang.
Dalam lomba layang – layang aduan, ukuruan layang – layang ditentukan, yakni 55 Cm. yang membedakan dengan layang – layang biasa adalah bahan dari rangka layang – layang dan jenis kertas yang digunakan. Bahkan setiap peserta, punya pengrajin layang – layang khusus.
Keseruan Lomba layang – layang sambitan yang memperebutkan piala Wali Kota Probolinggo ini, dibuka langsung oleh Wali Kota probolinggo, Dokter Aminuddin.
Wali Kota Probolinggo, dr Aminuddin, memberikan dukungan penuh pada event lomba layang – layang ini, dan nantinya spot lomba yakni di Pantai Timur PPI mayangan ini akan terus dikembangkan dan akan bekerjasama dengan Dinas kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur.
”Lomba layang – layang aduan ini benar – benar menarik. Ini juga untuk mengenalkan potensi – potensi wisata atau Sport tourism yang ada di Kota Probolinggo. Selain itu lomba ini mengintkan Kembali kenangan masa kecil, jadi menarik,” tandas wali kota. [fir.fen]