Pemkot Mojokerto, Bhirawa
Pemerintah Kota Mojokerto menargetkan perluasan pasar hingga tingkat global dengan memperkuat peran Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai penggerak utama perekonomian daerah. Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui sosialisasi usaha ekspor dan impor yang digelar untuk mendorong pelaku usaha lokal naik kelas.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan bahwa penguatan IKM dan UKM merupakan strategi jangka panjang Pemkot dalam menjaga pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, keterbatasan jumlah industri besar dan sumber daya alam membuat Kota Mojokerto harus bertumpu pada kualitas sumber daya manusia serta pelaku usaha kecil menengah.
“Kami terus berikhtiar melalui peran masing-masing, baik pemerintah, Bea Cukai, maupun pelaku usaha, agar perekonomian daerah bisa tumbuh lebih kuat,” ujar wali kota yang akrab disapa Ning Ita, Kamis (18/12).
Ia menilai potensi IKM dan UKM di Kota Mojokerto sangat besar apabila dikelola secara serius dan berkelanjutan. Dengan pembinaan yang tepat, sektor ini diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan, bahkan melampaui industri besar yang jumlahnya terbatas di daerah.
Melalui kegiatan sosialisasi ekspor dan impor, Pemkot Mojokerto berharap tercipta sinergi lintas sektor sekaligus menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat dijadikan dasar dalam penyusunan kebijakan strategis, khususnya dalam peningkatan ekspor produk unggulan daerah.
Ning Ita juga menegaskan bahwa semakin banyak IKM yang mampu menembus pasar ekspor merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemerintah daerah. Hal tersebut sekaligus menjadi indikator keberhasilan pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan.
“Semakin banyak pelaku IKM yang berani menjadi eksportir, itu menunjukkan bahwa produk lokal kita mampu bersaing di pasar dunia,” pungkasnya.[oky.ca]


