Tim PPS Kejari Kota Madiun turut mendampingi peninjauan pembangunan Pondok Lansia II yang dilakukan Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto, Jumat (19/7) seperti foto diatas. foto : sudarno/bhirawa.
Total Ada 21 Proyek yang Dilakukan Pendampingan Tahun Ini
Kota Madiun, Bhirawa
Proyek fisik strategis tidak hanya on progres. Namun, juga sesuai dengan aturan yang berlaku. Bagaimana tidak, dalam pelaksanaannya Pemkot Madiun menggandeng Kejaksaan Negeri Kota Madiun sebagai Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS). Tim PPS dari Kejari Kota Madiun tersebut selalu mendampingi dari sejak perencanaan hingga proses pengerjaan. Salah satunya seperti pada pembangunan Pondok Lansia tahap II. Tim PPS Kejari juga turut mendampingi peninjauan pembangunan yang dilakukan Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto, Jumat (19/7).
‘’Jadi kami tim PPS Kejari ikut mendampingi untuk melihat langsung bagaimana jalannya pembangunan Pondok Lansia tahap II ini. Sejauh ini on progres dan semoga tahap selanjutnya bisa berjalan dengan baik,’’ kata Jaksa Fungsional Kejari Kota Madiun, Eko Wahyono.
Eko yang juga tim PPS Kejari tersebut mengaku setidaknya terdapat 21 proyek strategis Pemerintah Kota Madiun yang dilakukan pendampingan. Sebelas di antaranya proyek di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Salah satunya, Pondok Lansia tahap II.
Selain itu ada proyek jembatan patihan, Instalasi Pengelolaan Lumput Tinja (IPLT), pembangunan Pasar Pancasila, hingga Mal Pelayanan Publik (MPP). Pembangunan Pondok Lansia Tahap II sendiri menelan anggaran Rp 8,6 miliar. Pendampingan dari awal tersebut salah satunya untuk meminimalisir kesalahan dan penyalahgunaan anggaran.
‘’Pagi tadi juga kita lakukan penandatanganan kontrak terkait pengelolaan air minum di wilayah Kelurahan Nambangan Lor. Harapannya, pembangunan yang dilaksanakan Pemkot dan dikawal PPS bisa berjalan dengan baik,’’ ujarnya.
Pihaknya juga langsung memberikan arahan-arahan yang diperlukan. Seperti di pembangunan Pondok Lansia tahap II yang diimbau untuk dilakukan percepatan biarpun progres pembangunan sudah surplus 2,5 persen dari target. Percepatan dilakukan untuk mengoptimalkan pekerjaan saat masih musim kemarau.
‘’Mumpung cuaca masih bagus, pekerjaan saya rasa perlu dipercepat agar nanti tidak kedodoran di akhir karena terkendala hujan,’’ ungkapnya.
Eko juga mengapresiasi pembangunan Pondok Lansia tahap I. Pasalnya, pembangunan sudah termanfaatkan dengan baik. Hal itu mengemuka setelah melihat respon dari sejumlah penghuni. Menurutnya, keberadaan Pondok Lansia memang dibutuhkan masyarakat. Khususnya mereka yang hidup sebatang kara di usia senja.‘’Tadi menurut para penghuni juga merasa nyaman, sehingga hasil dari pembangunan ini memang bermanfaat bagi masyarakat,’’ pungkasnya. (dar.hel)