30.2 C
Sidoarjo
Monday, October 7, 2024
spot_img

Pemkab Jemput Warga Tulungagung dan Trenggalek yang di Deportasi Timor Leste

Sekda Tulungagung, Tri Hariadi (foto: wiwieko dh/bhirawa)

Tulungagung, Bhirawa
Pemkab Tulungagung akan melakukan penjemputan pada 11 warga Tulungagung dan Trenggalek yang di deportasi dari negara Timor Leste. Penjemputan dilakukan setelah ke-11 orang itu tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“Nanti Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung yang akan melakukan penjemputan setiba di Surabaya. Kemudian naik travel ke Tulungagung,” ujar Sekda Tulungagung, Tri Hariadi, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Rabu (17/7).

Menurut dia, Pemkab Tulungagung sudah pula melakukan bantuan pada warga Kota Marmer yang sempat terlantar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.

“Bantuan berupa tiket kepulangan dengan kapal laut,” terangnya.

Diperkirakan, ke-11 orang yang terdiri dari 10 warga Tulungagung dan satu warga Trenggalek tersebut akan tiba di Surabaya pada Kamis (18/7). Mereka sebelumnya sudah berangkat dari NTT dengan kapal laut sejak Senin (15/7) lalu.

Tri Hariadi selanjutnya menyatakan saat tiba di Tulungagung, mereka akan dibawa ke Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso untuk bertemu dengan Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno. Selain dalam pertemuan itu juga akan mengundang dinas terkait dan camat tempat mereka berasal.

“Kami ingin tahu cerita sebenarnya mengapa mereka sampai di deportasi. Saat ini kami belum tahu secara persis kejadiannya. Dengan pertemuan itu nanti juga diharapkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” paparnya.

Berita Terkait :  Penguatan Pengasuhan Anak di Sidoarjo Diharap Bisa Tekan Kasus Stunting

Sebelumnya, Tri Hariadi mengaku dihubungi oleh Heri dari Komunitas Masyarakat Jawa di NTT. Heri mengungkapkan jika mereka menampung 11 warga Tulungagung dan Trenggalek yang terlantar setelah di deportasi dari Timor Leste.

Keterangan sementara yang didapat, ke-11 warga Tulungagung dan Trenggalek tersebut di deportasi karena menggunakan visa kunjungan di negara yang dulunya masih bergabung dengan NKRI dan bernama Provinsi Timor-Timur. Padahal mereka bekerja sebagai buruh bangunan di sana.

Tri Hariadi mengungkapkan pula jika ke-11 orang tersebut saat berada di NTT sempat bersilaturahmi dengan Komandan Kodim 1604/Kupang.

“Kebetulan Dandim 1604/Kupang berasal dari Tulungagung,” katanya.

Ada pun ke 11 warga Tulungagung dan Trenggalek yang kini sedang berlayar menuju Surabaya itu kebanyakan berasal dari Kecamatan Ngunut. Jumlahnya mencapai tujuh orang. Sedang empat orang lainnya, masing-masing berasal dari Kecamatan Rejotangan, Kecamatan Kalidawir dan Pagerwojo. Sementara yang dari Trenggalek berasal dari Kecamatan Gandusari. (wed.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img