Bojonegoro,Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro serius mendukung Program Nasional Swasembada Pangan Tahun 2025 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu bentuk nyata dukungan ditunjukkan melalui kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III, yang dilaksanakan pada, Rabu (9/7) kemarin di lahan Perhutanan Sosial Desa Jono, Kecamatan Temayang.
Acara ini merupakan bagian dari agenda nasional yang dipusatkan secara seremonial di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dan diikuti secara virtual oleh seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Di Bojonegoro, penanaman jagung dilakukan di Petak 139 Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Jeblokan, wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Clebung, yang termasuk dalam Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Kapolres Bojonegoro AKBP Afrian Satya Permadi, serta perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Usai mengikuti pembukaan secara virtual, para pejabat langsung turun ke lahan untuk melakukan penanaman benih jagung. Selain jagung, mereka juga menanam bibit durian bangor dan alpukat niki sebagai bentuk diversifikasi tanaman.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menyampaikan, ketahanan pangan menjadi pilar utama pembangunan berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, menurutnya, siap berperan aktif dalam mendukung kebijakan pusat dan memperkuat sinergi lintas sektor.
”Kami mendukung penuh program Presiden Prabowo dalam mewujudkan Asta Cita penguatan ketahanan pangan nasional. Bojonegoro punya lahan yang potensial dan SDM yang mumpuni. Ini akan terus kita dorong,” tegasnya.
Wakil Bupati juga mengungkapkan, target yang telah ditetapkan oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, yaitu menjadikan Bojonegoro sebagai daerah dengan produksi beras terbesar kedua se-Jawa Timur, serta menjadikan jagung sebagai komoditas bioetanol dan ekspor, menjadi landasan arah pembangunan sektor pertanian.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Afrian Satya Permadi dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi untuk keberhasilan program nasional.
”Polri tidak bisa berjalan sendiri. Ketahanan pangan hanya bisa dicapai bila semua pihak bersinergi, termasuk pemerintah daerah, TNI/Polri, dan tentu saja para petani. Kami siap mengawal dan mendukung penuh,” ujar Kapolres.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam membangun kemandirian pangan. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Bojonegoro optimis mampu menjadi daerah penopang ketahanan pangan nasional. [bas.fen]


