Pemprov Jatim, Bhirawa
Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin mengajak seluruh pengurus untuk terus berperan aktif mendorong tumbuhnya usaha kerajinan di Jatim. Hal ini mengingat potensi kerajinan di Jatim yang sangat melimpah di tiap daerah.
Pesan itu disampaikan saat melantik pengurus Dekranasda Provinsi Jatim, sekaligus melantik Ketua Dekranasda wilayah Pamekasan, Trenggalek dan Pacitan di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, Kamis, (24/7).
“Saya berharap dengan kepengurusan serta ketua yang baru memiliki inovasi yang update sesuai zaman sehingga pembinaannya relate dengan zaman sekarang,” ujarnya.
Menurut Arumi, produk-produk pelaku UMKM sangat beragam. Utamanya kerajinan batik yang tidak hanya dipasarkan di dalam negeri. Melainkan sampai pasar luar negeri. “Persaingan pasar sampai luar negeri salah satunya batik. Harus ada inovasi serta tindak lanjut agar mendapat keuntungan,” tuturnya.
Arumi menyebut, ada banyak batik di Jatim yang unggulan dengan cerita serta warna beragam. Seperti halnya anyaman kabupaten Trenggalek, kerajinan Kuningan serta produk limbah ramah lingkungan.
“Tergantung asal kerajinan tersebut, gambar dan hasilnya berbeda. Termasuk Tips trik limbah di daur ulang menjadi fashion,” ungkapnya.
Ke depan, Arumi berharap Ketua dan pengurus Dekranasda Jatim mempertajam diri untuk memajukan kerajinan daerah sekaligus membawa dampak nyata sehingga Dekranasda bisa efektif dan tidak terjebak seremonial.
“Semoga di tahun 2030, Jatim bisa maju dan dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan kerajinan yang luar biasa serta sukses di negeri sendiri dan mendunia. Selain itu menambah warna lintas daerah antara pengurus dan ketua Dekranasda Provinsi dengan Kabupaten / Kota di Jatim,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang turut hadir dalam kesempatan itu menyampaikan, komposisi pengurus Dekranasda Jatim patut diapresiasi. Hal ini lantaran telah melibatkan berbagai elemen penting seperti OPD Pemprov, akademisi dan berbagai praktisi.
Menurutnya, keterlibatan OPD Pemprov dalam Dekranasda ini tidak sebatas additional duty atau tugas tambahan. Lebih dari itu, ini marupakan tugas wajib yang sifatnya bukan lagi opsional.
“Seperti Disperindag dan Disbudpar yang sejatinya memang memiliki tugas pokok dalam memberikan pendampingan terhadap pelaku usaha. Maka Dekranasda akan menjadi salah satu yang saat ini dikejar yaitu QPA,” ujar Emil.
Selanjutnya, Emil juga mendorong adanya dukungan dari asosiasi pengerajin terhadap Dekranasda agar dampakn nyata dapat tercapai. Bukan sebatas seremonial maupun formalitas.
“Banyak sekali pelatihan bagi berbagai pelaku kerajinan, termasuk pameran yang kita harapkan dapat mendorong meningkatnya pelaku UMKM di sektor kerajinan ini,” pungkas Emil. [tam.kt]


