28 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pecah Rekor MURI Mewarnai Batik khas Kota Mojokerto , 5.052 Meter dengan 10.106 Peserta


Diapresiasi Menparekraf RI dan Pj Gubernur Jatim
Oleh:
Hasan Amin, Kota Mojokerto

Perjuangan tanpa lelah yang dilakukan selama lima tahun terakhir ini oleh Pemkot Mojokerto dalam mengangkat nama Kota Mojokerto ke kancah Nasional, melalui semboyan ” Kota wisata berbasis budaya dan Sejarah Majapahit ” telah manuai hasil gemilang.

Salah satunya dalam mengangkat kearifan lokal Mojopahit yakni wastra( batik tulis ). Sebanyak 5 batik andalannya yakni Suryo Mojopahit. Sulur. Sekar Jagat. Buah Mojo dan Menara Tribuana Tunggadewi kini berhasil mencuri perhatian kalayak ramai hingga mempunyai nama cukup terkenal setelah mengikuti ajang JMFW dan IFW tahun 2024 dan 2025.

Berkat namanya yang melambung ini Penjabat (Pj) Gubernur Jawa mur Adhy Karyono mengapresiasi saat menjadi pembicara dalam talkshow show case hasil inovasi 5 subsektor bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno dan Pj. Wali kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro di Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Selasa (15/10/24) siang.

Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy mendorong inovasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, karena saat ini menjadi tumpuan ekonomi bagi Jawa Timur. Hal ini dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mencapai 77,33 persen.

“Sektor pariwisata di Jatim menjadi tumpuan kita. Sehingga tidak ada kata lain, kebijakan di Provinsi Jawa Timur adalah bagaimana mana berupaya meningkatkan dan mengembangkan sektor parekraf dan budaya,” ujarnya.

Berita Terkait :  Dua Paslon Bupati Sampang Memenuhi Syarat, KPU Buka Masukan dan Tanggapan Masyarakat

Lebih lanjut ditambahkan Pj Gubernur terdapat lima sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Jatim. Diantaranya kuliner sebesar 36,74 persen, kriya 20,12 persen, fashion 12,28 persen, pertunjukan 10,9 persen dan musik sebesar 8,16 persen.

“Pariwisata erat kaitannya dengan ekonomi kreatif. Selain kekayaan alam, banyak sekali yang bisa kita jual dan tampilkan ke internasional. Salah satunya adalah wastra (batik). Dan itu bisa diwujudkan melalui ekonomi kreatif kita,” ungkapnya.

Secara khusus soal batik, Adhy menekankan Jatim memiliki sejumlah corak batik yang berasal dari berbagai daerah. Salah satunya adalah batik khas Kota Mojokerto yakni Surya Majapahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo dan Menara Tribuana Tungga Dewi.

“Mojokerto dengan kekhasan sejarah Majapahit, dapat menjadi destinasi wisata budaya,” katanya.

Dalam acara talkshow tersebut juga dilakukan pemecahan Rekor MURI mewarnai batik khas Kota Mojokerto sepanjang 5.052 meter dengan melibatkan 10.106 peserta. Kemudian juga ada peluncuran atau launching kuliner halal Skywalk Mojopahit dan e-commerce Mojosadean.

Sementara itu Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto yang telah berkontribusi dalam memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

“Saya mengapresiasi Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto dalam mendukung kemajuan ekonomi kreatif yang merupakan lokomotif masa depan Indonesia emas 2045,” katanya.

Lebih lanjut Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jatim sangat berkontribusi pada promosi wisata Indonesia ke mancanegara.

Berita Terkait :  PLN Rabas Pohon Sekitar Jaringan SUTT untuk Pertahankan Zero Kritis Jalur Right of Way

“Jatim telah menjadi top of mind pariwisata. Ada Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu,” ucapnya

Senada dengan itu, Pj. Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyampaikan, dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, pengrajin batik, dan masyarakat, acara ini bukan hanya menciptakan sejarah tetapi juga memperkuat posisi batik sebagai salah satu aset budaya dan ekonomi yang vital bagi Kota Mojokerto.

“Melalui gotong royong, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun masa depan ekonomi kreatif Mojokerto yang lebih kuat,” katanya.

Dengan keberhasilan pemecahan rekor ini, lanjut Ali, Kota Mojokerto tidak bz melangkah maju sebagai kota inovatif tetapi juga terus menunjukkan bahwa kolaborasi masyarakat dan gotong royong adalah kunci untuk mencapai kesuksesan di masa depan

“Saya ucapkan terima kasih kepada Mas Menteri dan Bapak Pj. Gubernur Jatim atas supportnya, semoga Kota Mojokerto selalu ada di hati,” pungkasnya. [gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img