30 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

PDIP Kabupaten Nganjuk Gelar Doa Memperingati 28 Tahun Peristiwa Kudatuli

Doa bersama pengurus dan kader DPC PDIP bersama Cabup dan Cawabup Nganjuk di gedung pertemuan DPC PDI-P, Jumat (26/07/2024).

Nganjuk, Bhirawa.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Nganjuk, menggelar doa bersama memperingati 28 tahun peristiwa serangan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 27 Juli 1996 di Jakarta, atau yang dikenal dengan sebutan Kudatuli di gedung pertemuan DPC PDI-P, Jumat (26/07/2024).

Ketua tim pemenangan Pilkada Nganjuk asal PDI- Perjuangan (PDIP), Nordin mengatakan, Kudatuli adalah cikal bakal reformasi dan semangat demokrasi di Indonesia. Dan memperingati peristiwa kelam kerusuhan 27 Juli 1996 tak boleh dilupakan

“Pada tanggal 27 Juli 1996, Indonesia dikejutkan peristiwa berdarah yang dikenal sebagai Kudatuli. Di mana relawan, pendukung dan kader PDI mencoba mempertahankan kantor DPP PDI dari PDI tandingan boneka rezim orde baru. Peristiwa ini menjadi noda hitam dalam sejarah bangsa Indonesia, dan meninggalkan luka mendalam bagi banyak orang. Banyak jatuh korban dalam penyerbuan kantor DPP di jalan Diponegoro pada 27 Juli 1996 di Jakarta,” kata Nordin.

Dihadapan pengurus DPC, Cabang, Ranting dan Sayap partai, sesepuh partai serta dihadiri oleh bacabup dan bacawabup yang mendaftar di partai banteng bermoncong putih. Bang Nordin, sapaan akrabnya mencoba membangkitkan semangat kader PDI-P dalam pilihan kepala daerah Pilkada Serentak 2024 pada bulan November mendatang.

Berita Terkait :  Mengenal Kedisiplinan, TK Negeri Pembina II Kunjungi Markas Koramil Dlanggu

Ketua DPC PDI-P, Tatit Heru Tjahyonoe menambahkan untuk mengenang para korban kudatuli ini, DPC PDI-P Kabupaten Nganjuk menggelar acara doa bersama. “Kita ada karena perjuangan dan penggorbanan mereka yang menjadi titik tonggak reformasi dan menumbangkan rezim orde baru”, ungkap Tatit yang juga ketua DPRD Kabupaten Nganjuk dua periode.

“Ada 28 tumpeng yang berarti sudah 28 tahun yang lalu peristiwa kudatuli terjadi, selain untuk mengenang dan menggelar doa bersama acara ini juga mengenalkan kepada para kader siapa yang akan di usung oleh partai PDI-P nanti di pilkada besok, Marhaen Djumadi- Trihandy serta Gondo dan Marianto , siapa pun yang akan mendapat rekom dari DPP akan di dukung penuh oleh DPC, pungkas Tatit.

Calon Bacabup Nganjuk, Marhaen Djumadi mengemukakan, peristiwa Kudatuli berawal dari aksi unjuk rasa mahasiswa yang menuntut Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya. Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia pada saat itu.

“Tapi dari peristiwa Kudatuli mengajarkan kita beberapa pelajaran penting, antara lain:
Pentingnya menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat. Pemerintah harus bertindak secara proporsional dan tidak berlebihan dalam menghadapi aksi unjuk rasa. Masyarakat harus berani menyuarakan pendapatnya dalam menuntut perubahan jika diperlukan. Untuk itu masyarakat jangan sampai salah dalam memilih calon pemimpin”, papar Marhaen sedikit berpromosi. (dro.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img