Surabaya, Bhirawa
Mahasiswa Petra Christian University (PCU) borong posisi juara di berbagai kategori dalam ajang Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa (LO) Kreatif 2023. Kompetisi yang digelar Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Jatim tahun ini, berhasil dicatat delapan tim mahasiswa di enam kategori lomba yakni Ide Bisnis (juara 1), Tik Tok (juara 3), Komik (juara 1 dan juara 3), Fotografi (juara 2), Video Pendek (juara 2) dan Desain Poster (juara 1 dan juara 2).
Salah satu tim yang berhasil meraih juara 1 adalah Kalmé Team. Tim yang Regina Mitzi, Gabriella Rachel, Jeanneth Cristie Immaculata Wuri, dan Sheila Clarabella ini mengembangkan Sensory-Friendly Clothing Line untuk Anak dengan kondisi Autisme dan ADHD untuk kategori Ide Bisnis.
“Kami melihat bahwa di Indonesia masih belum ada pakaian yang disesuaikan dengan kebutuhan anak usia 4-8 tahun penyandang autisme dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Kami juga memanfaatkan skill creative fabric dan embellishment untuk membuat fitur interaktif fidgeting pada pakaian,” tutur Regina yang merupakan mahasiswi Textile and Fashion Design.
Dalam hal berbusana, lanjut Regina, anak-anak penyandang dua kondisi tersebut sering merasa tidak nyaman dengan beberapa impuls atau rangsangan yang diberikan, yang disebabkan oleh Sensory Processing Disorder (SPD).
“Harapannya, ide bisnis dan eksistensi dari brand Kalme’ ini mampu meningkatkan awareness dan rasa peduli terhadap kondisi autisme dan ADHD pada anak,” tutup Regina.
Sementara di kategori Komik, tim Mimi yang beranggotakan Jessica Vanessa, Jennie Siswanti, dan Michelle Adelia ini berhasil meraih Juara 1. Karya yang mereka buat berisi edukasi tentang pemanasan global yang ringan dibaca dan dimengerti anak-anak. Komik tersebut berjudul “Kisah Bumi, Matahari, dan Sebuah Es Krim”.
Dijelaskan Jessica, alur ceritanya menampilkan dua anak SD yang saling bertengkar akibat es krim yang dibawanya meleleh karena panasnya cuaca. Dari sana, Jessica dan tim mengaitkannya dengan fenomena pemanasan global, yang menyebabkan cuaca panas ekstrim.
“Penjelasannya dikemas sesuai kesukaan anak-anak, yakni dongeng tentang persahabatan bumi dan matahari, di mana matahari sering memberi hadiah berupa sinar kepada bumi. Namun akibat ulah manusia, sinar yang berlebihan akhirnya menembus bumi dan menyebabkan pemanasan global,” terang Jessica.
Tiga mahasiswi DKV ini ingin berpesan bahwa Merdeka Belajar bisa menjadi sarana atau wadah edukasi bagi para siswa dalam belajar secara menyenangkan.
Salah satu dosen pengampu Lo Kreatif 2023, Cindy Muljosumarto, S.Sn., M.Des mengungkapkan para mahasiswa mengikuti kompetisi melalui beberapa mata kuliah.
Ia merinci bahwa dalam prosesnya, mulai dari pembekalan materi, pengerjaan draft, hingga masuk ke tahap final, para mahasiswa mendapat bimbingan dari dosen maupun asisten dosen. [ina.why]