24 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Patrick Lampu Kuning

Bagai lagu dangdut terlanjur basah, PSSI sudah mendatangkan banyak pemain naturalisasi. Tetapi prestasi belum terbukti. Bahkan pada level AFF (kejuaraan Asia Tenggara) U-23, masih dikalahkan Vietnam dalam final. Begitu pula putaran ke-4 menuju Piala Dunia 2026, Timnas Garuda, kalah lagi. Walau sejak awal telah diprediksi sangat sulit mengalahkan Arab Saudi. Beda peringkat sejauh 60 tingkat. Serta kosmis sepakbola Arab Saudi, sudah dijejali pemain paling top dunia. Ada Lionel Messi, CR-7, dan Neymar Jr.

Kalah dari Arab Saudi, kabar baiknya, tidak menyebabkan peringkat Indonesia turun pada FIFA. Masih tetap di kisaran 119, dengan raih poin 1151,26. Hanya kehilangan 6,68 poin. Tetapi Arab Saudi, naik ke peringkat ke-58, dengan tambahan 6,68 poin. Pada Kawasan Asia, Indonesia berada di peringkat ke-119. Jauh di bawah Thailand (102), dan Vietnam (113). Pada gelaran Piala Dunia 2026, sudah tidak ada lagi Timnas dari Kawasan Asia Tenggara.

Tinggal Timnas Garuda, yang coba mengukir sejarah berlaga di Piala Dunia. Walau kalah dari Arab Saudi (dengan skor 3-2) di stadion Al Inma Bank Stadium at King Abdullah Sport City, Jedah. Namun masih terdapat sisa pengharapan. Yakni, satu-satunya pertandingan, melawan Irak. Wajib menang dengan selisih dua gol. Bisa jadi dalam grup B babak ke-4, tiga negara akan membagi poin yang sama (3), jika Irak mampu mengalahkan Arab Saudi. Akan terdapat babak kelima.

Berita Terkait :  Sentuhan Warna Kuning di Dinding Bawa Kebahagiaan dalam Hunian

Pertandingan melawan Arab Saudi, bisa menjadi titik tolak evaluasi. Sebenarnya Timnas Garuda memiliki pergerakan yang bagus, sampai menit ke-15. Ironis, pada pertengahan babak pertama sudah menerima tekanan bertubi-tubi. Gol penyeimbang Arab Saudi, dicetak Saleh abu Al-Shamat, pada menit ke-17. Lalu disusul gol dari kotak penalti oleh Feras Al-Buraikan, pada menit ke-36. Bahkan masih ditambah lagi dengan gol kedua Al-Buraikan.

Jika kiper Maarten Paes, tidak cemerlang, gawangnya bisa kebobolan dua gol lagi. Berdasar data FotMob, Maarten Paes, melakukan penyelamatan sebanyak tujuh peluang emas dari 10 kali serangan tajam Arab Saudi. Tuan rumah, yang berjuluk The Green Falcons (Elang Hijau), bagai mengunci permainan Timnas Garuda, hanya di area sendiri. Kapten timnas Jay Idzes, nampak bengong, tidak tahu, bola harus ditendang kemana. Seolah-olah setiap pemain Indonesia sudah ditempel ketat pemain Arab Saudi.

Dua aksi penyelamatan Paes yang paling “dramatik,” ketika dia menepis bola sundulan tajam Feras Al-Brikan pada menit ke-56. Sudah persis di mulut gawang Paes. Terulang lagi penyelamatan menit ke-86. Ketika menggagalkan sepakan keras kaki kanan Salem Al-Dawsari, terasa Arab Saudi bakal unggul 4-1. Namun kabar baiknya, pada menit ke-88, Kevin Diks, sukses meng-eksekusi penalty ke-2. Penalti pertama terjadi pada menit ke-11, setelah bek Arab Saudi, Hassan Al-Tambaki, membuang bola dengan tanggannya.

Berita Terkait :  Sejarawan Anhar Gonggong Hadiri Seminar Bung Karno di Jombang

Permainan Feras Al-Buraikan, dan Kawan-kawan, nampak tampil solid dalam bertahan, efisien dalam memanfaatkan bola mati, dan sangat disiplin secara struktur. Juga drama permainan keras. Serta drama “diving” yang bisa mengecoh wasit. Namun kewaspadaan wasit Ahmad Al-Ali, malah memberikan kartu merah kepada Mohammed Kanno, pada injured time (90+3).

Tetapi pertandingan melawan Arab Saudi, cukup memuaskan. Berbagai pengamat sepakbola, merekomendasikan latihan finishing (tidak demam bola). Juga menggenjot lini tengah agar lebih kreatif. Begitu pula pelatih, patut dievaluasi. Tetapi Timnas sudah membangun kepercayaan diri. Lawan berikutnya, Irak, memiliki peringkat yang sama dengan Arab Saudi. Indonesia pernah kalah 1-5.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru